Gw berjaLan meninggaLkan Tirta. Anak nakaL yang biasanya ceria ini hanya diam menatap kepergian gw.

*****
QUOTE (KUTIPAN) :

"Kind words wiLL unLock an iron door."

"Beberapa jenis kata - kata akan membuka kunci pintu besi."

~Turkish Proverb (Peribahasa Turki)~

***** KELAS KHUSUS, Absen #35 PART A *****
GREEN LEAF INTERNATIONAL HIGHSCHOOL.
MUTIARA SANDRINAKIANO.

Gw berjaLan menuju ruang guru dengan sebaL. Dari pintu ruang guru gw Lihat Mr. Baha mendekati gw,guru asaL Medan itu berkata dengan Logat Medannya. SebeLas - dua beLas (beda tipis) dengan karibnya, Mr. Simon.

"OaLah, Miss Tiara. PonseLmu itu semenjak tadi terus berbunyii.." Katanya.

"Kami pusing jadinya. Miss ALexa biLang kau sedang mencari Mr. Tirta. Kau temukankah dia?" Tanya Mr. Simon mengekor.

"Udah sih, ketemu.." Kata gw.

"BagusLah ituu.. Suruh dia cepat besuk dia punya bapak." Mr. Baha LaLu berLaLu bersama Mr. Simon.

Ketemuu siihh..Tapi anaknya gakmau besuk tuh.. -,-"

Gw mengambiL ponseL dari tas gw. BeLasan panggiLan takterjawab tertera di Layar, dari nomor yang sama. Gw menekan tomboL hijau, membuat sambungan suara pada seseorang tadi.

Tiara: "HaLo, Tammy, ada apa?" Gw Langsung menembak Tammy dengan pertanyaan.
Tammy:"Yaraa.. Lo darimana aja sih?!" Suaranya terdengar panik "LeLeetttttt.. Siipuuuttt.."
Tiara:"Aduuhh.. Gw tadi nyari sepupu Lo tuh. Bokapnya sakit yaa??"
Tammy: "Nah itu dy! Gw mau minta temenin Lo ke rumah sakit."
Tiara:"Lho?" Gw bingung
Tammy: "OLa susah banget dihubungi. Mungkin sinyaL di daerah emang susah. Tapi gw udah minta toLong orang kantor buat terus coba hubungi dia di Sorong. Lo temenin gw besuk yaa, sekaLian bantu ngurusin administrasinya. Bokap nyokap gw beLum bisa baLik ke Jakarta. PLiisss.. Bisa mati gaya gw kaLo sendirian." Pintanya."Gw Lagi on the way ke GL, tapi macet banget ini. Lo tunggu yaa."
Tiara:"Tammy.. Tammy.. Biar gak keLamaan di jaLan, kita ketemuan di RS nya aja."
Tammy: "Lo yakin. RS MedicaL Center. Lotau?"
Tiara: "MedicaL Center yang deket kampus Lo kan?"
Tammy:"Yups.. KaLo gitu gw tunggu di sana aja yaa. Kabarin gw kaLo udah deket RS."

TeLepon terputus,gw segera mengetik sebuah SMS.

To: T for 'Tengil'!
Message:
RS. Medical Center.
U still have chance (Lo masih punya kesempatan).

Gw mengambiL tas gw dan bergegas menuju rumah sakit.

*****
QUOTE (KUTIPAN):

"Words are not to important to show that you care. Remember Mr. Bean? He does not taLk much but he never Leave his teddy behind."

"Kata kata tidak terLaLu penting untuk menunjukan bahwa kamu peduLi. Ingat Mr.Bean? Dia tidak berbicara terLaLu banyak tapi dia tidak pernah meninggaLkan Teddy-nya dibeLakang."

~Wisdom Quote~

*****
MEDICAL CENTER HOSPITAL. Room VVIP (Very Very Important Person) No.103.

Gw bertemu dengan Tammy di depan pintu masuk rumah sakit, tak menunggu Lama kami beranjak menuju ruangan tempat Ayah Tirta dirawat. "Yaampun, Tam.. Ini rumah sakit apa hoteL?" Kata gw takjub tak percaya sambiL menarik Lengan karib gw.

"Ya rumah sakit Lah." Tammy menggandeng tangan gw kencang. "Temenin gw, jangan iLang iLangan, oke."

Kami memasuki sebuah ruangan besar, di pinggiran dinding sebeLumnya berjajar berbuket - buket bunga sepertinya ucapan semoga cepat sembuh. Pintu kayu cokLat dibuka oLeh seorang suster, LaLu di atas sebuah kasur ada seorang LeLaki paruh baya sedang berbaring, tapi ia tidak tidur, karna seseorang LeLaki yang Lebih muda ada disampingnya mengangguk tanda mengerti, LaLu pergi. Saat meLihat kami LeLaki itu tersenyum mengerakan kepaLa seperti sapaan gaya Jawa. entah apa yang sedang mereka bicarakan. Di kaki tempat tidur tertuLis nama sang pasien.

SURYA DANURYA, Mr.

"Ua.."Tammy menyapa. (Note: Ua = sebutan untuk kakak dari Ayah atau Ibu).

"Ochaa.."Ayah Tirta tersenyum ramah menjawab sapaan keponakannya. Tammy mencium tanganUa nya.

Ayah Tirta,wajahnya serupa. Miriiipp.. KecuaLi mungkin bagian bibir dan rambut. Bibir Tirta Lebih berisi seperti buah chery. Rambut Pak Surya muLai memutih, beberapa uban tumbuh Liar, tetapi takmembuatnya terLiat tua. ALis beLiau tebaL bagai semut berbaris dan tatapan matanya tegas dan tajam, mirip Tirta.. Eehh.. Tirta deh yang mirip bokapnya. :p Hehehe

Ayah Tirta menatap gw, gw saLah tingkah. BeLiau tersenyum ramah, gw membaLas senyumnya sambiL menunduk maLu.

"Indra masih sibuk, Wa. Jadi Ocha bawa Tiara aja kesini buat gantiin Indra. Tiara satu tempat kerja sama Indra." Kata Tammy cepLas cepLos.

What?? Gantiin TengiL??
Tammyyyyyy.. Tadi katanya minta temenin biar gak 'matigaya'.

"Tiara ini Om Surya, Ayahnya Tirta. Gw sih manggiLnya Ua. Hehe.." Tammy meLirik gw.

Gw bersaLaman mencium tangan ayah Tirta.

"Tirta?"Kata Om Surya menatap gw. "Dia di GL dipanggiL itu?" Tanyanya.

"Iya, Om.Tee.. Tirta.." Gw hampir kecepLosan menyebut nama 'TengiL'.

"Duduk..Duduk.. Coba cerita sama Bapak tentang.. Tirta.. Haha.." Ayah Tirta tampak Lebih ceria dari yang gw kira.

Like father Like son.. Ayah sama anaknya mirip.

"Eemmhh..Cerita yang mana, Om, eh.. Pak?" Kata gw grogi.

"Semua boLeh."

"Mmmhh..Tirta ituu.."

Tampan..

Aaahh.. Bukan ituu Tiaraa..

TengiL?

Jangan sebut! Ayahnya pasti shock.

"Seru.."Kata gw refLek. "Dia guru paLing tampan di GL, Pak."

Tuuhh.. Ngomong apa gw barusan. Haduuhh..

"Hahaha.."Pak Surya tertawa. "Terus?"

"Orangnya baik dan menyenangkan."

WaLau usiL parah.. :p

Tammy dengan semena mena meninggaLkan gw di ruangan. Dia keLuar dengan aLasan mau bertemu dokter. Ya'ampuunnn.. Gw kan baru kenaLan, masa ditinggaLin sih, Taammm.. Bener bener yaa, gw makin yakin kaLo usiLnya Tammy seLama ini pasti terkontaminasi Tirta. Uuhh..

"Pasti seLamaini dia sering merepotkan Nak Tiara."

"Oohh.. Nggak kok, Pak.." Gw tersenyum.

Nggak saLahLagiii.. -,-"

Pak Surya dan gw bercakap - cakap dengan akrab. Ternyata beLiau Lebih menyenangkan dari yang gw duga. BeLiau banyak bertanya tentang Tirta di GL dan bercerita tentang keLakuan nakaL Tirta sewaktu keciL, juga tentang OLa, kakak perempuannya yang seringjadi korban kejahiLan Tirta.

"Bapak udah gak heran kaLo Indra Luka Luka. Setiap satu Luka sembuh, sering kaLi dapat Luka Lain. Ya LebamLah, yaa memar, benjoL, sampe - sampe di rumah seLaLu sedia kotak obat dan P3K (PertoLongan Pertama Pada KeceLakaan). Hahaha. DuLu yang paLing Bapak ingat, di Bandung mungkin sewaktu Indra umur enam tahun, dia puLang dengan baju basah kuyup dekiL sambiL nangis. SandaLnya hiLang sebeLah, yang satunya Lagi penuh Lumpur dia tenteng di tangan. Itu gara - gara dia penasaran sama padi yang baru di tanam. Jadinya dia turun ke sawah untuk memegang Langsung. TerkuburLah kakinya di Lumpur, dia bingung, tapi berhasiL LoLos dari Lumpur dan puLang sambiL nangis. Hahaha. Anak nakaL.." Cerita Ayah Tirta. Gw ikut tertawa membayangkan tingkah nakaL Tirta duLu.

BeLiau menyambung,"Indra.." Nada suara Pak Surya berubah. "Apa dia terLaLu sibukuntuk sekedar menerima perhatian ayahnya?"

Nah Lhoo.. Jawab apa nih gw??

"Ehm..Mungkin Tirta cuma beLum sempat ngabarin, Bapak. Akhir - akhir ini memang GL Lebih sibuk." Kata gw menjawab dipLomatis. Emang bener kan Green Leaf InternationaL High SchooL kan emang seLaLu sibuk.

Ayah Tirta tersenyum. Gw tau, pasti beLiau juga menyadari kaLo Tirta gak membaLas semua paket dan perhatian ayahnya karna Tirta masih kecewa.

"Bapak, mau minum duLu? Kan capek dari tadi cerita. Hehehe." Gw berusaha mengaLihkan kesedihan Pak Surya.

"BoLeh.."BeLiau mengangguk. Gw mengambiL sebuah air minum kemasan daLam botoL darisebuah paket parseL.

AKUA..

Egi yaa??

Gw menepis pikiran gw itu dan membuka pLastik pembungkus dengan Lancar. Tapi disayangkan, seperti biasa gw susah membuka tutupnya. Gw tersenyum meLirik Pak Surya yang tertawa keciL memperhatikan gw sambiL menggeLengkan kepaLa.

Aduuhh.. Pake susah dibuka segaLa Lagi ini botoL. Tau gitu gw Les buka botoL duLu deh sama TengiL. Anak kurang ajar, ayah sendiri sakit bukannya ditengok maLah sibuk sama..

"Eehhh.."Gw kaget, botoL ditangan gw berpindah ke tangan yang Lain. Tangan atLetis itu membantu gw membuka tutupnya tanpa gw pinta. Tutup botoL terbuka dengan mudahnya. Gw terdiam menatap sang pembuka tutup botoL. Dia orang yang sama yangseLaLu ada membantu gw setiap gw kesuLitan. KaLi ini dia berhasiL masuk ke kamar 103 ini tanpa kami sadari.

"Beres.."Dia memberikan botoL air minum tadi ke tangan gw kembaLi.

"Indraa.."Pak Surya menatap Tirta. Ekspresi wajahnya menggambarkan dengan jeLas kerinduanyang meLuap.

Tirta terdiam,mungkin masih agak canggung. Dia mengambiL setangkai bunga matahari yang setengahnya tadi di daLam sakunya. Di bawah tangkainya ada pLastik keciL berisi air yang di ikat dengan karet.

"HasiL panen.Ternyata biji bunga matahari dari buket kiriman Ayah duLu bisa tumbuh subur di Green Leaf." Katanya menunduk. Ia meLetakan bunganya di geLas kosong di atas meja, seoLah geLas itu vas bunga.

Gw menaruh botoL air minum kemasan tadi di meja. Dan berdiri hendak keLuar ruangan untuk membiarkan Tirta dan Ayahnya punya waktu bicara berdua. Tirta menahan tangan gw, dan menatap penuh harap agar gw tetap tinggaL. Tapi gw sadar, ini waktunya Tirta dan Ayahnya ngobroL sebagai Ayah dan Anak yang normaL.

"Tammymungkin perLu ditemani." Kata gw Lembut meLepaskan genggaman Tirta danmengusap Lengannya.

Gw beranjak,keLuar dari ruangan itu dan mencari Tammy.

"Tamm.. Ada TengiiLL..Akhirnya Lo bisa ngajak dia kesini." Kata gw berseru pada Tammy di pintumasuk utama ke ruang VVIP ini.

"Seriusan? Eehh.. Orang HP gw Lowbat. Baru aja gw mau pinjem HP Lo buat ngabarin UnyiL. Dia beneran datang?!!" Tammy maLah takjub.

"Gw kira Loyang jemput dia."

"EnggakLah .MaLes gw maksa maksa kaLo dia udah kepaLa batu gitu mah." Tammy terkekeh geLi. "Berarti umpan gw berhasiL. Ahahaha."

"Umpan?"Tatap gw menyeLidik.

"Ya eLo Laahh.. Hahahaha.. Maaf yaa, Put. Ahahaha.."

"Tammyyyyyy..Uuhh.. KaLo ini bukan rumah sakit, pasti udah gw baLes yaa." Kata gw gemas.

*****
QUOTE (KUTIPAN) :

"If you have to compete with others to get into his life, forget it! Better find him who WANT you to be in his life."~Anonimous ~

“Jika kamu harus bersaing dengan orang lain untuk masuk ke dalam hidupnya, lupakan! Lebih baik temukan dia yang INGIN kamu berada dalam hidupnya.” ~ Anonim ~

*****
11.57 PM. KAMAR TIARA.

TeLpon.. Nggak.. TeLpon.. Nggak..

Gw meLirik Lagi jam dinding di tembok hijau kamar gw. Beberapa menit Lagi ganti tanggaL, tapi gw masih beLum bisa tidur. Gw menimbang - nimbang ponseL di tangan gw.

To: T for 'Tengil'!
Message:
|

Aahh.. Gak deehh..Gak jadi..

Gw menutup LayarSMS yang baru berisi kursor yang berkedip di pesannya. MaLam semakin Larut dangw berpikir untuk bertanya pada Tammy.

To: My Besties :)
Message:
Sepupu Lo gimana?

Send?

*mikir*

Uuhh.. Udah maLamkan ini. UdahLah Tiaraa.. Ngapain juga nanya nanyain TengiL.

CLose.

From: Little AKUA
Message:
Hi, don't U read my messages? R U okay? Too busy to repl? Have nice dream, Pearl. ;)
(Hai, tidakkah kamu membaca pesanku? Kamu baik - baik aja kan? TerLaLu sibuk buat membaLas? Mimpi indah,Mutiara)

Rentetan pesan dan pertanyaan dari Egi gak gw baLas. Perasaan gw masih gakkaruan. AKUA.. Gw muLai berpikir gimana akhirnya gw dan dia? Apa yg saLah? Dia baik kan.. Menarik..Mapan.. Daann..

*****
QUOTE (KUTIPAN) :

"If U truLy want to change Ur Life, U must first be wiLLing to change Ur mind."

"Jika kamu benar - benar mau mengubah hidupmu, pertama - tama kamu harus mengubah pikiranmu."
~DonaLd ALLman, Author (PenuLis) The MainfuLness Code ~

*****
PAGI HARI

"Jam enam woy. Libur ngajar hari ini?" Seorang anak LeLaki menarik gordin kamar gw,sinar matahari masuk dengan Lincah meLaLui ceLah jendeLa yang terbuka Lebar."Mentang mentang Putra Liburan nunggu pengumuman UAN jadi kakak mau ikutan Libur."

"JAM ENAM?!" Gw terperanjat, meninggaLkan adik LeLaki gw, Putra.

Gw bergegas mandidan pamit kepada orangtua gw yg meLihat gw dengan tatapan heran. SemaLamketiduran, tau tau udah pagi.

Gw sampai di GL sebeLum beL masuk berbunyi. Di pintu gerbang gw Lihat Lexa sedang mengamati geLas air mineraL berisi kapas dan bibit kacang hijau. Dengan terburu - buru gw menaiki tangga menuju ruang guru. Miss Diana sedang duduk di bangkunya, sibuk memoLes Lipsticknya. Gw meLetakan tas di meja, beberapa detik kemudian beL masuk berbunyi. SeLamaatt.. Nyaris aja gw terLambat. Gw mengambiL buku yang gw perLukan untuk mengajar dan meLirik bangku Tirta. Kosong.. Gw berjaLan sambiL tetap memperhatikan bangkunya. Hingga tepat di pintu ruang guru sebuah suara menyadarkan gw.

"Kebiasaan. KaLo jaLan pandangannya ke depan dong, Dinda." Suara bas LeLaki itu terdengar jeLas.

Gw seketika menoLeh karna nama sapaan yang famiLiar itu. "TengiL!" Kata gw kaget, meLihat Tirta berbaju training hijau toska di hadapan gw dengan jarak kurang dari setengah meter. "Gw kira Lo gakbakaLan masuk."

"Hari ini oLahraga di jam peLajaran pertama. LagipuLa gw mau ambiL materi buat bikin soaL UAS. DeadLinejumat ini kan?" Katanya tenang. KaLi ini wajahnya tampak LeLah.

RefLek gw tersenyum dan mengangguk. Tirta berjaLan ke bangkunya dan mengambiL sebuah peLuit bertaLi. Di saku ceLananya sebuah saputangan tersembuL seoLah mengintip,sapu tangan dari gw. :D

"Ada yang saLah?" Tirta menatap gw yang terpaku memperhatikannya dari pintu.

"Ha?" Gw bingung. "Ngg.. Gak kok. Hehehe. Cuma seneng aja. Akhirnya ada yang udah baikan."

"Syapaa biLaangg.." Oceh Tirta dengan gaya tengiLnya, dia memutar taLi peLuitnya.

"Gw barusan yang biLang. Gak denger?" Kata gw menjawab. Tirta tersenyum pada gw, dia meLewati gw dan berjaLan ke arah tangga untuk menuju Lapangan.

What a beautifuLL Live. (^,^)

*****
QUOTE (KUTIPAN) :

"The difference between school and life? In school, you're taught a lesson and then given a test. In life, you're given a test that teaches you a lesson."

"Perbedaan antara sekoLah dengan hidup? DisekoLah, kamu diajari sebuah peLajaran dan LaLu diberikan sebuah tes. DaLamhidup, kamu diberikan tes yang mengajarimu sebuah peLajaran."
~Wisdom Quote~

*****
CERITA DARI POINT OF VIEW (POV/Sudut Pandang) ALEXA.

Hai.. KaLi ini gue MISS ALEXA sang guru bioLogi yang bakaLan cerita. Ternyata kata writer KeLas Khusus gue diminta cerita. Cerita tentang apa aja katanya. Nah gue bingung mau muLai darimana. Hahaha.. Banyak haL seru yang terjadi di Green Leaf InternationaL High SchooL, terutama tentang persahabatan kami. Rendra yang dewasa, Tirta yang jaiL, Tiara yang ceria, dan gue ALEXA yang semangat.

"Xa, soaL buat UAS udah Lo kasihin ke Mr. Kim?" Rendra menepuk bahu gue yang sedang serius mengamati sesuatu.

"Ssttttt.."Gue meLetakan teLunjuk dibibir. Menyikut peLan pinggang Rendra. "Tuh Liat." Gue meLirik Tiara dan Tirta di pintu ruang guru.

Gue berpindah pandangan, meLirik Rendra yang ikut serius memperhatikan Tirta yang tersenyum ceria pada Tiara. "Eh, sebenernya sih ya, gue ngerasa ngeLakuin guiLty pLeasure (kesenangan yg membuat rasa agak bersaLah) kaLo sepagi ini udah ngegosip sama Lo. Tapi gakdipungkiri gue jadi ikut penasaran, Xa, sama mereka berdua." Katanya peLan.

"Bener kan?Tirta naksir Tiara? Tuh.. Apa gue biLang. Ketara banget kaLi. Tiaranya aja gakpernah ngerasa." CeLoteh gue pada Rendra. Rendra tertawa geLi.

"Lexaa..Lexaa.."

"Abis gue gemes Liatnya. Tirta keLamaan gerak, Tiaranya poLos. Masa iya gue harus nyuruh Tirta berguru ke cowok gue buat Les ngungkapin perasaan. KonyoL Laahh.. Iihh..Gue jadi geregetaann.." Kata gue memicingkan mata.

Tiara tiba - tiba menatap kami berdua membuat gue merasa kepergok Lagi bergosip, tapi ternyatanggak, Tiara meLambaikan tangan LaLu pergi mengajar.

"Anyway, Ren. Materi soaL UAS bioLogi udah gue kirim via emaiL tadi maLam ke emaiL GL. Udah gue konfirmasi tadi pagi ke Mr. Kim. Gue ngajar duLu ya. Peace out! (Dadaahh..)" Gue menepuk bahu Rendra dan pergi.

Gw teringat Tiara seLaLu menyebut Tirta itu 'TengiL'. Dan memang iya, Tirta kan emang anaknya jaiL banget. Dia idoLa para siswi GL, kadang repot juga kaLo Lagi pingin santai ngumpuL bareng tiba - tiba ada aja siswi GL yang cari perhatian Tirta. Sisi positifnya sih, kita gakpernah kekurangan makanan kaLo Tirta dapat bingkisan dari siswi - siswi yang naksir dia. Orang makanannya dimakannya bareng bareng. Tapi kan bahaya kaLo tu makanan ada peLetnya, ngasihnya buat Tirta, tapi karna dimakan bareng kita berempat bisa bisa kita berempat yang kena peLet. :P 

AwaLnya gue mengira kaLo Tirta cuma sekedar usiL memanggiL Tiara dengan sebutan 'Adinda'.Tapi makin Lama gue yakin kaLo Tirta sebenarnya naksir beneran deh sama Tiara. Secara sadar atau nggak bahasa tubuh keduanya yang menunjukan itu. Gerakan badan,tatapan mata, nada bicara, semacam ituLah. Akhir - akhir ini gw merasa Lebih sering jadi poLisi investigasi menyeLidiki kasus Tirta+Tiara daripada jadi guru bioLogi pengamat mahLuk hidup Lain. Hehehe.

Oopps.. Pagi pagi udah ngegosip. :p

Gue mengajar bioLogi, hari ini hari terakhir beLajar bioLogi untuk keLas X-4. Gue cuma meninjau uLang materi yang sudah kami peLajari seLama hampir satu semester ini. PaLing yaa nanti ngecek hasiL praktikum murid keLas Lain juga. Praktikum tentang hormon pertumbuhan di tanaman. Kacang hijau yang ditaruh di atas kapas basah daLam wadah akan berubah jadi kecambah, udah pernah praktek itu kan waktu SMP? Nah, sekarang peneLitiannya Lebih kompLex. Tinggi batang tanaman yang terkena matahari akan berbeda dengan tinggi batang tanaman yang tanpa matahari.Bagian tanaman yang kurang matahari akan tumbuh tinggi. Bagian tanaman yang terpapar banyak sinar matahari akan Lebih pendek. Ini karna ada hormon pertumbuhan tanaman yang terhambat sinar matahari. Tapi sinar matahari juga diperLukan untuk fotosintesis tumbuhan.

Kasus yang sama juga diaLami manusia Lho. Tidur tak sesuai dengan pergerakan matahari itu kurang baik untuk kesehatan. Cryptochromes adaLah protein yang ditemukan pada setiap makhLuk hidup di bumi. Protein ini sensitif terhadap cahaya fajar dan senja serta mempengaruhi jam bioLogis dan banyak ditemukan di mata serta kuLit.Dengan protein ini, tubuh manusia dapat mendeteksi sinar matahari bahkan dengan mata tertutup.

Cryptochromes mendeteksi sinar matahari dan mengurangi sinyaL keLenjar pineaL pengubah serotonin sehingga membuat suasana hati meningkat sepanjang hari, juga meningkatkan hormon meLatonin agar tubuh dapat beristirahat dengan baik. IniLah yang memungkinkan orang bangun segar di pagi hari.

SeLain itu tidur dengan lampu menyaLa juga kurang baik. Karna manusia punya hormon tidur atau meLatoninyang akan meningkat seiring dengan gelap dan bisa terhambat oLeh cahaya.Semakin Lama terjaga dan terpapar sinar di maLam hari, ritme alami produksi hormon serotonin dan meLatonin akan terganggu. produksi meLatonin akan menurun dan berakibat buruk bagi kesehatan mentaL dan fisik.

PeneLitian menunjukkan bahwa penuaan dini terkait dengan produksi meLatonin yang rendah saat tidur. MeLatonin bermanfaat dalam meningkatkan ketajaman memori, merupakan pengobatan yang efektif untuk penyakit ALzheimer, juga merupakan antioksidan kuat yang mampu meLindungi DNA dari kerusakan radikaL bebas dan dapat mencegah perkembangan beberapa jenis kanker.

Jadi, gakseLamanya geLap itu berkaitan dengan keburukan. Sama seperti masaLah, kadang diperLukan untuk bikin jiwa semakin kuat. Hehehe..

Jam berLaLu dengan cepat, peLajaran bioLogi teLah usai. Gue meminta anak - anak X-4 untuk membawa geLas percobaan mereka ke meja kantin, bangku yang biasanya gue tempati sewaktu makan siang. Wadah - wadah itu berjajar rapi, setumpuk kertas Laporan praktikum terkumpuL di atas meja. Saat sedang meniLai Tirta datang sambiL menghapus keringat dengan sapu tangan kain.

"Ngapain Lo di sini. Lab bioLogi kena proyek gusuran?" Kata Tirta. Ia mengambiL dua botoL air mineraL di samping kuLkas.

"Lab nya mau dipake buat praktikum Lain." Gue meLirik Tirta yang duduk di depan gue sambiL mengeLap keringat. "Weits.. Saputangan Lo tumben bagusan. Yang kemarin udah Lo jadiin Lap?" Ledek gue. Gue meLirik dapur, Mrs. Rheema sedang sibuk mempersiapkan makanan bersama Arjun dan Aifa, kedua asisten kokinya.

"Hehehe. Dikasih niihh.." Pamernya bangga. "Dari Adinda Tiara." Matanya berbinar.

"Eh.. Jawab pertanyaan gue dengan sebenar - benarnya." Gue berkata serius.

"Lo kata ujian disuruh jawab pertanyaan."

"Lo naksir Tiara kan? Hayoo ngakuu.." Gue mengarahkan puLpen gue ke depan hidungnya.

Tirta diam tapi ekspresinya berbicara jeLas. "KaLo kata murid GL nih yaa buat Lo,kepoooo.." Dia membuka segeL botoL air mineraL.

"Yaahh.. Kangue cuma mau bantuin doang. KaLo Lo keLamaan yang ada Tiaranya keburu digebet orang." Kata gue sok cuek bergaya konsuLtan profesionaL.

Tirta menengok,tampaknya ia berpikir daLam diam. "Emang?" Akhirnya ia angkat bicara."Tiaranya juga cuek aja tuh sama gue."

"Emangnya harus cewek duLuan yang ngomong?"

"Ya harigini, banyak kan cewek ngomong duLuan." Kata Tirta seoLah santai.

Gue memukuL bahu Tirta dengan guLungan kertas membuat Tirta mengaduh. "Terus Lo Lebih reLa Tiara jadian sama orang Lain gitu?"

"YanggakLaahh!!" Katanya refLek.

"Tuh kan bener."

"Apanya?"

"Bener feeLing gue kaLo Lo naksir Tiara. Ahaha.." Gue tertawa.

"Lexaaa..Seneng banget sih Lo godain orang."

"Yaa abis gue geregetan." Kata gue sambiL menaruh wadah tanaman dari tangan gue ketempat semuLa.

"The probLem is (masaLahnya adaLah).. Gue gak berani nyatain perasaan gue ke dia." JeLas Tirta.

"Takut ditoLak?"

"EntahLah.."Dia saLah tingkah. "KaLo bercanda sama dia sih gampang aja. Tapi yang pasti kaLo buat menyatakan yang satu itu rasanya susah banget! Lo mah enak tinggaL biLang iya atau nggak pas cowok Lo nembak Lo." CeLotehnya.

"Itu karna cowok gue orangnya sigap. Suka biLang suka, daripada kehiLangan gue kan. Hahaha.. Emangnya kaya Lo LeLet." Ledek gue.

Gue kembaLi meniLai praktikum X-4. Tirta terdiam di tempatnya, minum dan terhanyut daLam pikirannya sendiri.

Tiara datang ke kantin mengekor Rendra.

"Okay.. Target Lock (target terkunci)" kata gue bagai agen rahasia menyemangati Tirta.

"Gak sekarang." Katanya. "Sesuatu yang diLakukan terLaLu terburu - buru justru bisa berakibat fataL." Tirta meLambai pada Rendra mengisyaratkan agar duduk bergabung. Rendra pun duduk di samping Tirta. Dan Tiara di samping gue menghadap Rendra.

"Ayoo dong, Ren. PLeeaaseeee.. SekaLi iniiiiiii aja." Tiara tampak memeLas.

"Gakbisa Tiara. Gue juga sebenernya mau bantu Lo, tapi peraturan tetap peraturan, kita gakboLeh piLih kasih. Beberapa waktu LaLu kan gue udah usahakan supaya hukuman Ray gakberat. KaLo kaLi ini Ray tetap keras kepaLa sama piLihannya, gue gakbisa bantu apa - apa Lagi. Absensinya udah terLaLu parah." Rendra memberi pengertian.

"Ada apa sih?" Tirta penasaran.

"Ray, murid perwaLian Tiara. Hari ini dia gakmasuk sekoLah Lagi. Ketidakhadirannya udah Lebih dari seLusin." Terang Rendra.

"OaLah. GakbakaL naik keLas dong?" Gue teringat peraturan GL tentang daftar tidak hadir maksimaL.

"Ya begituLah." Kata Rendra Lesu.

"Tapi kan..Ray sering gakmasuk karna sakit." BeLa Tiara.

"Sakit perut karna eksperimennya bikin makanan baru kan?" Rendra tetap pada pendiriannya.

"Tapi kaLi ini bedaaaa.." Tiara tetap mempertahankan pendapat.

"Sama aja,Tiara. Hari ini dia juga gakhadir kan."

"BoLos Lagi?" Tanya Tirta.

"Bukaann..Hari ini dia di studio ChaneL 3. Diamasuk 50 besar Master Chef Competition."Jawab Tiara.

"50 besar?!Aih, serius?!" Gue takjub. "Saingannya kan banyak banget dari seLuruhIndonesia."

Tiara mengangguk. "Sekarang dia Lagi di studio ChaneL 3 buat test. Tanya aja sama Mrs. Rheema. Tuh kan, Ren. KaLo diLihat dari peraturan,murid GL boLeh gakmasuk kan kaLau dia ikut kompetisi." Rujuk Tiara.

"Kompetisi antar siswa." Rendra mengingatkan. "Kompetisi masak seperti itu gakada hubungannya sama pendidikan formaL. I wish I couLd heLp U, but unfortunateLLy this time I can't. I'm so sorry, Tiara.(Gue harap gue bisa membantu Lo, tapi sayang kaLi ini gue gakbisa. Maaf banget, Tiara)."

Tiara mengheLa napas. Matanya muLai berkaca - kaca, LaLu tumpah.

"Ehhh.. Kok nangis." Gue panik.

"Lexaaaaa.."Tiara menghambur memeLuk gue sambiL menangis sedih.

Gue, Rendra, dan Tirta bertatapan.

"Maafyaa.." Rendra menepuk nepuk pundak Tiara.

"Iya, gapapa,gue ngerti, Ren. Gue ju..ga udah mengingatkan Ray kemarin tentang absensi,wak..tu dia biLang ha..ri ini bakaLan gakmasuk se..koLah. Ray bi..Lang, masak itu adaLah hidupnya. La..gipuLa Ray udah tau tujuan hidupnya apa." Tiara berkata terbata - bata sambiL menangis.

"Tiara.."Gue menepuk bahunya.

"Hmm.."Tiara mengangkat kepaLanya, matanya merah, terdengar suara ingus karena tangisnya.

"Gue turut bersimpati, tapi kaLo nangisnya masih Lama gue sarankan Lo pake bahunya Tirta aja. Bahunya Lagi nganggur, gue kan masih harus meriksa Laporan praktikum."Kata gue peLan.

Tiara tertawa diseLa tangisnya mendengar kata - kata gue. "Iya yaa.. Nan..ti maLah giLiran Lo yang nangis kaLo di..marahin Rendra gara - gara kerjaan be..Lumberes. Hehehe.." Katanya muLai ceria.

Tirta memberikan tempat tisu pada Tiara. Tiara mengusap matanya dengan punggung tangannya sambiL menerima tempat tisu, LaLu ia tersenyum simpuL pada Tirta.

Tuuhh kaann.. Mereka berdua emang LeLet..

Kata gue daLam hati memperhatikan tingkah Tirta dan Tiara dengan geregetan.

*****
QUOTE (KUTIPAN) :

"When we Long for Life without difficuLties, remember that oaks grow strong contrary wind and diamonds are made under pressure"

"Ketika kita menginginkan kehidupan tanpa kesuLitan - kesuLitan, ingat bahwa pohon ek tumbuh kuat meLawan angin dan berLian itu dibuat di bawah tekanan."
~ Petter ? ~

*****
RABU SIANG. CERITA dariMUTIARA SANDRINAKIANO.

Hai.. BaLik Lagi sama gw, Tiara. KaLi ini gw duduk di  kursi panjang di Lapangan atap gedung GL,menemani Tirta yang Lagi cerita tentang ayahnya. Mempergunakan sisa waktu istirahat makan siang untuk berbagi cerita.

"Bokap gwudah Lebih sehat sekarang. Dokter biLang kaLau hasiL observasinya bagus, daLamwaktu dekat ini bokap gw boLeh puLang."

"Wahh.. Bagus kaLo begitu." Gw ikut senang. "Beberapa hari ini Lo sibuk banget. Neko no Te mo Karitai." gw mengutip peribahasa Jepang.

"Neko apa?" Matanya menyipit.

"Neko no Te mo Karitai. Tangan kucing pun mau pinjam. Nana Chan sering biLang begitu. Artinya peribahasa ini dipake buat ngegambarin keadaan waktu Lagi sibuk banget, saking sibuknya sampe minta bantuan kucing juga boleh." JeLas gw. "Hahaha.. PadahaL kucing suka maLes-maLesan, bentuk tangannya buLet, bisa bantu apa yaa."

Tirta tersenyum memperhatikan tingkah gw. LaLu beberapa saat kemudian dia bercerita."Bokap udah cerita banyak haL. Ternyata seLama ini gw saLah. Kemarin bokap gw cerita dia gaktau kaLau nyokap gw seLama itu sakit. Nyokap yang gak ngasihtau keadaannya ke bokap gw. Gw jadi ngerasa bersaLah banget, Yara." Ceritanya.

"Mmmhh.. Mungkin nyokap Lo gak cerita karna gak mau bikin bokap Lo khawatir."Pendapat gw.

Tirta tersenyum Lembut. "Yaahh.. Mungkin. JaLan pikiran wanita memang membingungkan."Tatapnya. "Nanti siang gw mau baLik ke rumah sakit. Nebus dosa. GuiLty feeLing, it can be a life sentence, Like a curse. (Rasa bersaLah, itu bisa jadi hukuman seumur hidup, kaya suatu kutukan)." Katanya.

"Keep your shirt on, it won't cry over spiltmilk. (Sabar ya.. Ini ga akan sia - sia)." Gw menghibur Tirta.

"SemaLam gw keLaparan, Tiaraa.. PadahaL gw udah makan banyak biskuit di parceL. Capek pikiran itu menghabiskan Lebih banyak energi ternyata daripada capek fisik. Hehehe.." Adunya pada gw.

"Huu.. Emangd asarnya aja tukang makan. ALibi (aLasan) banget biLang keLaparan karna capek." Ledek gw.

"Gw jadi kangen nasi goreng samping pemadam kebakaran." Kata Tirta. "Masa di MedicaL Center gw gaknemu warung tenda atau warteg. Rumah makan padang aja jauh banget. Makanan di kantinnya mahaL -mahaL, tiga atau empat kaLi Lipat dari harga minimarket. Hari ini gw bakaLan ngejarah makanan dari kantin GL buat gw bekaL, kan Lebih hemat. Hahaha.."Katanya tengiL.

Gw menatap Langit.Angin bertiup semiLir membuat terik matahari meLembut.

"Hari ini hari terakhir kita piket bersama." Tirta serius menatap gw.

"YaiyaLah. Kan senin depan udah UAS." Kata gw santai sambiL menggerakan kaki gw sekitar Lantai Lapangan.

"Tiara.."Tirta tampak berpikir. "Gw mau resign (mengundurkan diri) dari sini." Akunya.

"RESIGN  dari GL?!" Gw kaget."Bercanda deehh.." Goda gw sambiL menyembunyikan perasaan taknyaman yang tiba - tiba datang di hati gw.

"SeriousLy (serius). Kondisi kesehatan bokap gw udah menurun. Kak OLa dan suaminya juga udah banyak membantu bokap.Yah, mungkin pada awaLnya gw bakaLan ngerasa risih harus kerja di perusahaan, that's why (ituLah kenapa) gw biLang sama bokap gw kaLo gw Lebih miLih ngehandLe perkebunan aja. Jadi petani kembang. I want give him bed of roses."
(Note: 'bed of roses' artinya bukan 'mawar setempat tidur' tapi 'kehidupan yang menyenangkan').

Gw terdiam, gaktau harus jawab apa.

"Are U okay? (Lo gak apa - apa?)"Tirta memperhatikan gw yang tiba-tiba diam.

"Terus?"Cuma kata itu yang bisa gw ucapkan.

"Gw udah biLang ke Rendra. PaLing Rendra juga cerita ke Lexa. Seperti biasa, kita seLaLu jadi fantastic four.." Katanya menyebutkan juduL fiLm fiksi iLmiah.

BeL berbunyi.Tirta mengajak gw kembaLi ke meja piket. Gw berjaLan perLahan di beLakang Tirta sambiL menatap punggung Tirta yang bidang. Perasaan gw tiba - tiba jadi aneh.

Berita tentang rencana pengunduran diri Tirta menjadi topik panas di GL. MeLebihi topik bahasan murid - murid tentang rencana beLajar untuk UAS atau strategi nyontek paLing mutakhir. MeLebihi bahasan para guru tentang deadLine pengumpuLan soaL UAS ke Mr.Kim atau rencana rapat tahunan untuk membahas kenaikan keLas. Radio sekoLah, Muda FM, yang setiap siaran punya program berbeda, kaLi ini bahasannya gakjauh dari Tirta.

Untuk hari kamisaja contohnya, kamis pagi seharusnya program 'Morning M' siaran singkat sebeLum masuk untuk penyemangat sekoLah,kaLi ini penyiarnya menyemangati para siswi fans Tirta supaya tetap semangat waLau Tirta akan berhenti mengajar. Ketika makan siang yang seharusnya program 'KLik and PLay' program yang memutarkan Lagu permintaan dari pendengar, kini dibanjiri dengan Lagu kiriman untuk Tirta.Begitu puLa pada hari - hari berikutnya. Nama Tirta memenuhi udara.

***** KELASK HUSUS, Absen #35LANJUTKAN KE PART B *****

QUOTE (KUTIPAN) :

"Japan: Waratte kurasu mo isshou, naite kurasu mo isshou.
Literally : It is the same life, whether we spend it crying or laughing. It is one life whether spent laughing or weeping.
Meaning : you have a choice as to how you live your life, what you choose to do and feel."

"Literatur: Ini adaLah hidup yang sama, apakah kita menghabiskannya dengan menangis atau tertawa. Ini adaLah satu kehidupan, apakah dihabiskan dengan tawa atau tangisan.
Maksud: Kamu punya sebuah piLihan bagaimana kamu menghidupkan hidupmu, apa yang kamu piLih untuk kamu Lakukan dan rasakan."

~Japanese proverb /Peribahasa Jepang  (ことわざ kotowaza)
笑って暮らすも一生、泣いて暮らすも一生 ~

*****
FROM SHA-NDYA

22 MEI 2013. 15 menit menuju jam 6 PM.

Ciee.. Ciiiee.. Ada yg Lagi nungguin pengumuman UAN yah. ;)

Semoga LULUS yaa..

Anyway, ni baru part A nya yaa. Sengaja di partisi (tsah.. Pinjem bahasa anak komputer yg artinya'dibagi') jadi 3 bagian biar bacanya Lebih gampang. Part B sama C di post nanti maLam rencananya. SoaLnya ada misi penting duLu.

See U tonite..

Comments (0)