"Jadi gimana?? Siapa peLakunya??" gw penasaran. 

***** KELAS KHUSUS, Absen #17 ***** 
01:43 PM, MEJA PIKET GREEN LEAF INTERNATIONAL HIGH SCHOOL. MUTIARA SANDRINAKIANO. 

Rendra menggeser posisinya, sementara Tirta mengambiL aLih kursi paLing pinggir. Mukanya serius menatap Laci meja piket. Ia meLirik jam tangan ditangan KANANnya, haL yang agak unik, biasanya orang - orang kan pakai jam tangan di tangan kiri. 

"Masih ada waktu." kata Tirta serius. 

*Drrttt*Tirta membuka Laci meja piket dan mengeLuarkan sesuatu dari daLamnya. Sebuah bungkusan kotak putih bergambar kemasan buLat merah muda dan ungu. 

=GOLDEN PIE= 
Clasic Taste 

Gdubrak! (-,-) Gw kira apa. Tirta maLah ngeLanjut membuka kue bertabur guLa yang Lapisannya mirip kuLit roti croisant. Haaa.. Diwaktu kayak gini masih sempat ngemiL. GembuL. 

"ToLong kasih tau gimana kronoLoginya sebeLum bukunya hiLang, Tiara." Rendra angkat bicara. Dia menatap gw serius. Dan gw pun bercerita. 

"Saya gak tau, Sir (Pak). Yang pasti, tadi di sini rame, anak - anak pada mau masuk keLas. Tiba - tiba ada satu anak Laki - Laki yang datang, biLang kaLau Jessica pingsan. Saya ke Lapangan indoor, tapi ternyata Jess dibawa ke UKS, dan ada ALexa di sana jagain Jess." 

"SeLain itu tadi pagi ada kejadian apa Lagi?" tanya Rendra. 

"Ken CS (dan kawan - kawan) ketangkap Mr. Baha meLompati dinding kantin. Late. Again and again. (TeLat. Lagi dan Lagi.)." terang Tirta sambiL menunduk. 

*Trrrttt..* SMS masuk ke handphone gw. 

FROM : 'T' for TENGIL! :p (+6285007101990) 
Today, 1:48 PM 
TEXT : Bisa ke TKP sekarang, L? 

Gw meLirik Tirta yang menghabiskan sepotong kue ditangannya. Rendra membuka kacamatanya dan menggosok - gosok Lensa dengan tisu yang ada d samping komputer. 

"Ini saLah kirim? Buat Miss Lexa kan yaa?" gw menunjukan pesan singkat di handphone gw poLos. 

Tirta meLirik handphone gw. 
"Apa - apaan?! Nick name gw kok aneh gitu?!" Tirta protes. 

"Eh, fitnah banget kaLo gw nuLis 'T' for TAMPAN." jawab gw sinis menarik handphone gw sebeLum direbut Tirta. 

"Oo.. Yeah?? Someday u gonna write that. (Masa?? Suatuhari Lo akan nuLis itu.) PLus (ditambah) emoticon senyum atau tanda Love di phonebook Lo." 

"Gak akan!" 

"Akan!" 

"Nope! (Nggak!)" 

"WiLL be! (Akan!). Ganti sekarang!" 

"STOOPP!! Okeeii.." Rendra menengahi. "Oke, biar Saya yang sms Lexa." Rendra mengambil handphonenya. 

"Kok Gw? Ada apa?" Miss ALexa datang dari arah beLakang. 

"Lexaaaaa.." Tirta meLirik Lexa seoLah mendapat bantuan. 

"Mau caritau siapa yang ambiL buku piket." JeLas Rendra tampan. Dia memberi isyarat supaya kami saLing mendekat. MenempeLkan satu teLunjuknya di bibir tanda 'diam' untuk menjaga rahasia obroLan kami berempat. 

"Cukup gitu waktunya? Sebentar Lagi jam puLang." 

"Cukup.. Cukupp.." Tirta yakin. Dia menyimak obroLan sambiL sesekaLi memasukan kue ke daLam muLutnya. 

"Minggu - minggu ini ada kejadian aneh apa yaa?" Tanya Rendra. 

"Seperti biasa, yang gw tau dari obroLan guru - guru, murid KeLas Khusus banyak yang teLat. Tommy berdebat kemarin sama Mr. RamLan tentang teori manusia purba. Rio aLpa. ALfa adu argumen dengan Charice di keLas sosioLogi sampai ganggu KBM (kegiatan beLajar mengajar)." Tirta memberi informasi. 

"Rio aLpa terus dia berdebat dengan Charice?" 

"Bukan. Rio itu Rio. ALfa itu ALfa. Nih yaah.. Rio kagak masuk keLas tanpa keterangan, disebutnya ALpa. Nah ALfaa.. Pake 'F', itu ALfa Regiina, Ren, yang beberapa waktu LaLu bikin Miss Lastia nangis." kata Tirta. 

Miss Lastia?? Ohh.. Cerita horor Rendra itu yaa??Seketika gw teringat cerita Rendra tentang guru fisika yang mengundurkan diri karna gaktahan dengan kenakaLan murid GL. Jadi ALfa peLakunya?? ALfa Regiina murid pintar yang pendiam itu?? 

"Eh, bukannya Tirta juga bikin anak IPA nangis yaa?" ceLetuk gw. "Yang insiden cokLat ituu." 

"Ada Lagi, Ta? Bukannya waktu senin sewaktu Lo noLak anak keLas XII yang indo Jerman Lo ngakunya udah nikah, punya anak tiga?" seLidik ALexa. 

"SudahLaahh.. Jangan bahas cinta. Itu kan gak masuk daftar Laporan mingguan kan." Tirta berkata dengan gaya tengiL. 

"Jess.. Jess itu yang kemarin temennya siswi yang Tirta buat nangis kan?" gw mengingat - ingat kejadian kemarin. 

"Gw baru inget!" Kata Lexa. "Ada sesuatu yang aneh sewaktu dia pingsan." 

"Apa?" Rendra menggeser tempat duduk Tirta. 

"As i know (setauku), kLo orang pingsan itu apaa yaa.. Pokoknya benar - benar gaksadarkan diri. Yang aneh, tadi Leher Jess seperti ada gerakan haLus seperti gerakan tenggorokan meneLan sesuatu. SeLain itu keLopak mata menunjukan boLamatanya bergerak." 

"PanggiL Jess sekarang." Rendra mengambiL kesimpuLan. 

"Tunggu sebentar." Tirta mengerutkan aLisnya. Kini aLisnya makin tegas, tebaL, seperti barisan tentara semut yang siap berperang. "Tiara, masih ingat gimana ciri murid yang mengabarkan Jess pingsan tadi?" 

"Sedikit. Yang Gw ingat, dia pakai kacamata. Rambutnya pendek." 

"Warna bingkai hitam? ModeL mirip kacamata Rendra?" tanya Tirta Lagi. 

"Ya." gw mengiyakan. 

"Rambutnya agak keriting kan?" 

"Tepat!" Gw sekarang jadi bingung. Rendra juga Lexa menatap aneh Rendra. 

"Hahaha.. BriLian, Ren! Input Laporan piket harian yang Lo saranin emang Lebih efektif. Sayang bokap Lo beLum setuju." Tirta meLihat komputer meja piket dan muLai mengutak - atik sesuatu disana. "Eehh.. Ini gimana, gw bingung cara pakenya." Tirta meminta bantuan pada Rendra. LaLu Rendra mengambiL aLih mouse memberitahu Tirta beberapa kode yang gak gw pahami sambiL teLunjuknya menyusuri Layar monitor. Tirta mengangguk - angguk tanda mengerti. 

"Anak pintaarr.." goda Rendra pada Tirta. 

"Maksudnya yang Pak Broto gak setuju apa?" Gw berbisik ke Miss ALexa mencari tahu apa yang Tirta obroLkan pada Rendra sebeLumnya. 

"Akhir semester LaLu Rendra menyarankan Laporan piket dibuat secara harian. Guru piket, seteLah puLang sekoLah wajib untuk memasukan Laporan piketnya ke Laporan di komputer, jadi setiap akhir buLan tinggaL di cek uLang aja. Tapi Mr. Broto gak setuju, beLiau maunya input diadakan seminggu sekaLi yang ngeinput datanya yaa guru BP. Rendra berpendapat, input data harian keLiatannya emang ribet, tapi justru Lebih efisien, karna setiap saat ada data peLanggaran dan kejadian harian yang bisa diLihat atau search d komputer yang dituLis guru piket, jadi guru - guru bisa tau karakter murid, dan bagian BP tinggaL evaLuasi." ALexa muLai mencomot biskuit di meja piket, sementara Tirta anteng mengutak - atik komputer. 

"Seingat gw, kejadiannya beberapa hari sebeLum Tiara datang di GL. Semoga data yang gw cari udah dituLis di Laporan komputer." Jari Tirta semakin cepat berpindah, dari mouse ke keyboard, matanya berpindah antara monitor dengan tomboL huruf yang harus ia tekan. "Nomor induknyaa.. Hmmm.." beberapa detik berLaLu sejak Tirta memasukan empat digit angka. 

Gw meLirik jam tangan, sekarang hampir jam dua siang. 

"Got It! (Dapat!)" Tirta meninju peLan bahu Rendra. "Gw tau siapa peLakunya dan motif dia ngambiL buku piket." kata Tirta yakin. 

***** KELAS KHUSUS, Absen #17. To Be Continue.. ***** 

22:32 WIB. Ruang Tamu.Segini duLu yaa.. :D 
Perhatiannya Lg teraLihkan sama 'Kungfu HustLe' sama goyang Tari Peps*dent. 
NgeLiat cwe bisunya ketemu Lagi sama jagoannya pas udah dewasa, gw jadi inget AKUA. *ngareptingkatATHENA* :p 

Anyway.. Akhir - akhir ini Lagi gak mood ngetik. Tapi Akhirnya dengan semangat setengah isi, ini Absen#17 jadi juga. 

Oia, nomor Tirta gw pubLish. ;) *wink* 

SiLakan deh nebak - nebak siapa peLakunya dan apa motif dia ngambiL buku piket. Nanti kasih tau yaa siapa dia. Hoho.. 

O:) SHA-NDYA

Comments (0)