"It's your own decision.. (Ini keputusanmu sendiri)." dia menatap gw.
*Kriiingggg*..
***** KELAS KHUSUS, Absen #14 *****
11.17 AM. BANGKU TIARA di RUANG GURU.
"It's not hard to understand (Ini tak suLit untuk dimengerti)
Just foLLow this simpLe pLan (Ikuti saja rencana sederhana ini)
FoLLow your heart, your intuition (Ikuti hatimu, kata hatimu)
Cause it wiLL Lead you in the right direction (Karena itu akan menuntunmu kepada arah yang benar)
Let go your mind, your intuition (Bebaskan pikiranmu, kata hatimu)
It's easy to find, just foLLow your heart, baby.. (Ini mudah untuk ditemukan, ikuti saja hatimu, sayang..)"
*JeweL - Intuition*"
Satu Lagu favorit gw. :)
Dan JeweL pun menyarankan gw untuk mengikuti kata hati. Yeah.. Mungkin imajinasi gw emang ketinggian, tapi rasanya ada sesuatu yang menyakinkan gw untuk tetap bertahan di sini. Entah apa.
Semua guru sudah masuk keLasnya masing - masing untuk mengajar. Sementara Tirta berLari ke ruang guru dari Luar membawa sesuatu. Ia akan menaruh kotak itu di mejanya, tapi mengurungkan niatnya seteLah meLihat gw duduk di meja gw sambiL mengutak - atik pLayList di MP3 gw.
Tirta mendekati gw. "Mau?" Dia menyodorkan sekotak cokLat mahaL berpita merah.
"Buat gw?" gw membuka airphone gw.
"20 ribu." Katanya santai.
"Gw kira Lo beneran mau ngasih itu buat gw."
"Mau nggak? Lo bisa cek di maLL harganya gak segini, harga temen nih." promosi Tirta.
Gw mengambiL cokLat box itu. Mencari tanggaL kadaLuarsa.
"BeLum basi tau."
"Kirain.." gw menatap curiga Tirta. "Ceban (10ribu) boLeh? Hehe" tawar gw.
"Gak mau yaudaah.. Sini'in." Tirta berusaha menarik cokLatnya.
"Yaudah.. Yaudah.." gw mengeLuarkan uang dari dompet gw yang sekarang makin tipis. "Nih.. NoLongin temen." kata gw memberi uang duapuLuh ribuan.
Tirta tersenyum, LaLu pergi begitu saja. "Terimakasiiihh.. Tiaraa.." Gw menyindir kencang ke arah Tirta yang pergi semaunya.
*****
00.06 PM. GL's CANTEEN.
Gw duduk di bangku kantin sambiL menatap cokLat berpita di meja gw. Pasti mahaL. Baru saja gw mau membukanya, tiba - tiba seorang menjerit ke arah gw.
"Miss!" Seorang anak berpakaian oLah raga menatap gw. Dia ditemani dua temannya Langsung duduk di hadapan gw tanpa komando. "Itu cokLatnya masih berpita? Dikasih siapa?" katanya tampak kesaL.
"Ini? Mr. Tirta." Jawab gw poLos.
"He gave it to you? (Dia memberikannya padamu?)" tanyanya dengan mata berkaca-kaca.
"Eh? Saya beLi ini kok. Ada apa?" gw makin heran.
Siswi tadi muLai menangis, sementara murid Lain yang sedang mengantri makan siang muLai meLirik ke arah kami.
"How much did you pay it? (Berapa Anda membeLinya?)" kini temannya yang berkuncir kuda mengintrogasi gw.
"Twenty thousand rupiahs" gw mengangkat jari berbentuk simboL 'peace' untuk menunjukkan angka dua.
"We give back your money, but wouLd you give me that chocoLate? (Kita kembaLikan uang Anda, tapi maukah Anda mengembaLikan cokLatnya?). Friska yang ngasih cokLat itu buat Mr. Tirta. Di daLamnya ada surat, tentang perasaan Friska untuk Mr. Tirta." kata sahabat Friska.
KeterLaLuan Tirta..
"Gapapa, Jess, aku yang saLah kok. Mr. Tirta emang udah noLak dari duLu kan?" mata siswi itu makin merah berurai airmata.
"Tuh benerkan! Mr. Tirta itu homo!" kata temannya yang Lain nyaris berbisik.
"It's okay.. Just take it, here. (Gapapa, ambiL saja, ini)." gw menyodorkan sekotak cokLat itu ke teman yang tadi disapa Jess. Mereka bertiga pun pamit seteLah mengucapkan terimakasih.
*****
00:24 PM
Gw gak bisa nunggu Lagi, semoga orang itu masih ada di sini.
Gw berLari ke ruang guru, meLihat Tirta memasuki ruangan Rendra, Prince Charming gw.
"Tirtaa!!" Tatap gw gaLak seteLah gw menyusuLnya masuk. "KembaLi'in dua puLuh ribu gw!" Gw menguLurkan tangan.
"Lho, ada apa, Tiara?" Rendra meLirik gw, berusaha menyabarkan gw. Semerbak wangi maskuLin segar tercium di hidung gw. Rendra memakai kemeja tangan panjang putih bergaris, dengan bagian Lengan yang Dia guLung sebagian. Gw terpesona.
"Tirta.." kata gw peLan ke Rendra. Gw meLirik Tirta dan gw kembaLi kesaL. "Itu cokLat tadi dari Friska kan? Kenapa Lo juaL ke gw?! Gw udah kembaLikan ke pihak berwajib."
"PoLisi?" Tirta masih saja tak acuh.
"Friska's Friends. She's crying. (Teman - temannya Friska. Dia sedang menangis.)"
"Gw udah nanya kok. Gw biLang 'Ini yang penting diterima duLu kan? Abis itu terserah Saya?'. Gw udah noLak, terus gw saLah? Nih gw baLikin." Tirta menepuk tangan gw, mengembaLikan uang gw.
"MasaLahnya bukan uang, Tirta. She Loves you! (Dia cinta Lo!)"
Tirta diam. "I don't Love her. I don't Love them -GL's students- ! CLear?! (Gw gak cinta dia. Gw gak cinta mereka -siswi - siswi GL- ! JeLas?!)."
"Gak berarti Lo harus bersikap kasar gitu kan?"
"Haha.. Don't try to judge me. (Jangan coba untuk menghakimi Gw!)" Tirta tertawa menyebaLkan.
"Lo begitu karna Lo gak punya perasaan. Lo gaktau cara buat menghargai perasaan orang. Dan mungkin, Lo gaktau gimana rasanya suka sama seseorang." Gw meLirik sinis Tirta, teringat betapa gw naksir 'AKUA', dari duLu sampai sekarang. LaLu gw berbaLik meninggaLkan Tirta dan Rendra.
"NyebeLin banget sih!" Tirta berkata kesaL pada Rendra.
Tirta tuh yang nyebeLin. Semena - mena. Dia gakpernah tau kan gmana rasanya suka sama seseorang?!
Huh.. PadahaL cokLatnya keLiatan enak.. (-,-")
'AKUA'.. Apa yang bakaL terjadi kaLo nanti Lo tau gw suka Lo?
Gw keLuar dari ruang guru. Ketika di pintu, gw berpapasan dengan Tania yang tersenyum kepada gw. Dan dia bersama seorang siswa yang bukan dari keLas khusus.
***** BESOKNYA *****
RABU, 06.03 AM, MEJA GURU PIKET.
Gw duduk di bangku meja piket. Dihadapan gw ada komputer absensi. Jadi, sebeLum masuk keLas, seteLah masuk gedung GL, ada kartu absen yang harus diLetakan diatas sinar infrared aLat pemindai. Hari ini jadwaL piket gw, mau gak mau gw harus masuk pagi, dan puLang paLing sore. Bagusnyaa.. Gw hari ini bebas tugas ngajar dan bebas keLuyuran di Green Leaf InternationaL High SchooL. JeLeknya :
1. Entah saLah jadwaL, nasib, takdir, atau kenapa, GW SATU JADWAL PIKET SAMA TIRTA!! Huh.. KaLo pun Dewi Fortuna sang dewi keberuntungan benar - benar ada, gw bakaLan minta nuker ini orang tengiL sama guru Lain, sukur - sukur kaLo Rendra atau Miss ALexa.
2. Tirta Sang Guru PopuLer, sepaket sama kerumunan fansnya. Guess what?! (tebak apa?!). Sepagi ini banyak tatapan sinis siswi ke gw karna gw duduk berdampingan sama Tirta. Tatapan mereka seoLah memvonis gw bersaLah karna akan menggambiL aLih posisi Maria SeLena sebagai Puteri Indonesia 2011. AmbiL deh tuuh, Tirta.. *siapin kertas bungkus nasi buat ngeguLung Tirta*
"Morning (pagi)" Rendra datang, dengan wangi maskuLinnya. Aahh.. My AngeL.. :D *jadi semangat*
"Morning too (seLamat pagi juga)" gw senyum.
Tirta tetap anteng menggarisi buku catatan besar guru piket. Rendra mengacak - acak rambut Tirta jahiL, LaLu tertawa - tawa berjaLan cepat menaiki tangga menuju ruang guru, sementara Tirta bersungut - sungut merapikan rambutnya di kursi. KaLi ini Tirta memakai seteLan berbeda dari biasanya, ceLana bahan hitam, sepatu pantofeL, kemeja hijau muda, dengan rambut rapi dan wangi segar.
Ratusan siswa berdatangan ke meja piket. Absen dan menyapa.
"Bonjour. Comment allez vous, Monsieur, Mademoiselle?"
(Dibaca: # Bongzur. Komongtalevu, Meusyeu, MadmwazeL?)
(Artinya: => SeLamat pagi. Apa kabar Anda, Tuan, Nona?)
Paris menyapa tersenyum ceria.
"Bonjour. Je vais bien. IL fait beau, Paris. Bonne journee."
(# Bongzur. Ze ve bieng. IL fe bo, Paris. Bonzurne.)
(=> SeLamat pagi. Kabar baik. Cuaca cerah, Paris. Semoga harimu menyenangkan.)
Kata Tirta menjawab dengan bahasa Prancis sengau. Oke, gw gak ngerti artinya apa. *natap iri Tirta*
"Merci beaucoup, au revoir."
(# Mersi boku, or vwar.)
(=> Terimakasih banyak, sampai jumpa.)
Paris tersenyum ke gw dan Tirta seteLah menarik kembaLi kartu absennya dan menuju keLas.
*****
07:13 AM. HALAMAN DEPAN GREEN LEAF SHS.
"Pakkkkkkk.. ToLong dong, Pak, izinin kita masuk." Beberapa siswa yang datang teLat merayu Pak Budi dan Pak Tri para satpam GL.
"Sudaahh.. PuLang saja. Percuma juga nunggu di situ, kita gak akan bukain." kata Pak Tri.
Dari kerumunan gw Liat trio gamer keLas khusus ada di sana. Ahaha.. Sukuriiiinn.. :p *ketawa jaiL* => Lupa, padahaL tu tiga bocah kan tanggung jawab Tiara.
*****
08:09 AM
Jam berLaLu, banyak murid GL yang teLat memiLih puLang. Trio gamer masih di depan gerbang, menatap meLas pintu gedung, gw berusaha menghindari tatapan mereka, tapi Okan keburu meLihat gw.
"Miisss.. Sini napa." teriaknya dari baLik pagar. Sementara Krisna membisiki sesuatu di teLinga Ken.
Gw kabur dari tiga bocah itu, masuk ke daLam gedung yang hampir setengahnya udah gw jeLajahi pagi ini. Yang gw dengar, Ken mengajak Okan meninggaLkaN GL dengan sepeda motor Krisna yang teLah di stater.
*****
08:23 AM. MEJA PIKET.
"Aw.. Adadadadaww.." jerit kesakitan terdengar di hadapan gw.
"KaLian?!" Gw kaget menatap dua orang di hadapan gw yang Lagi di jewer Pak Baha. DibeLakangnya sahabat setia mereka menarik - narik kerah baju Pak Baha agar kedua sahabatnya di Lepaskan.
"Your students cLimb the waLL beside canteen to enter GL. (Murid - murid Anda memanjat dinding samping kantin untuk memasuki GL)." kata Pak Baha dengan Logat Bataknya.
"Yaa maaf, Pak." Okan menatap poLos.
"NIS (Nomor Induk Siswa) berapa?" Tirta muLai menuLis Laporan di buku piket.
"Lupa.." Krisna menjawab asaL.
"Oke, menyuLitkan guru, poin peLanggaran bertambah." Tirta berkata dingin.
"Eh.. Iya.. Iya.. 9878." Okan Komentar
"Then? (LaLu?)" Tirta meLirik Krisna yang seragamnya dekiL karna Lumut, LaLu berganti kepada Ken yang sedang membetuLkan taLi sepatu abu - abunya.
"9832." Krisna menjawab.
"9825. EingeLbert Kenzou."
"Ya sudah, sekarang kaLian kami maafkan, tapi kaLian harus cepat puLang. Sudah teLat kaLian." Pak Baha menyuruh trio gamer ini segera angkat kaki meninggaLkan GL.
*****
10:22 AM. ISTIRAHAT.
Gw menatap koLam ikan keciL di bagian bawah miniatur air terjun Latar beLakang meja piket. Tiga ikan mas koki gendut berenang di Lahan sempit itu. DeLapan menit Lagi istirahat pertama berakhir. Tirta menggeser tempat duduknya, LaLu keLuar dari meja piket.
"Mau kemana?" SeLidik gw.
"Tempat pertama kita satu ruangan berduaan. Mau ikut?" ucapnya asaL menjeLaskan kamarmandi Laki - Laki.
"Sembarangan!" gw meLirik Tirta sebaL. Tatapan mata sinis dari siswi - siswi GL terpusat ke arah gw dan Tirta ketika dia berkata itu.
"Stay here, oke?! (Tetap disini, oke?!)" Dia pun meLangkahkan kaki sepanjang koridor terbuka GL yang bercat hijau segar LaLu berbeLok ke arah kamar mandi.
Gw meLihat - Lihat daftar peLanggaran di buku piket bersampuL merah. Ini bukan sekaLinya trio gamer terlambat. Untungnya ini tahun ajaran baru, jadi peLanggaran yang mereka buat baru juga poinnya, masih sedikit.
Gw muLai membaca dari haLaman pertama. Laporan sejak semester genap tahun ajaran LaLu.
Fajar, tiga buLan LaLu pernah izin meninggaLkan keLas jam istirahat pertama.
Tania, izin puLang jam istirahat kedua.
Desria, dihukum karena mendengarkan musik seLama peLajaran Bahasa Indonesia berLangsung.
Dewayu, membuat keributan di keLas.
ALfa?? Aneh.. Hari kamis Lima buLan LaLu dia ikut OSN matematika. Gak saLah??
Gw memastikan pengeLihatan gw dan tertera satu nama yang gw kenaL.
ALFA REGIINA DEWI. NIS: 9881
OSN Matematika. 09:00 s.d. Selesai
Dan gw meLihat satu nama guru membubuhkan tandatangannya sebagai pembimbing di koLom keterangan.
Gw boLak - baLik haLaman Lain, sisanya mayoritas izin puLang karna sakit atau terLambat masuk keLas. Dan gw tau kenapa murid - murid gw masuk keLas khusus:
Karna hampir 75 persen buku piket terisi dengan 'kriminaLitas' mereka.
Trisa pun terbukti menyeLundupkan 8 majaLah fashion di koLong mejanya sewaktu dia keLas X. Ckckck.
What are they going to be??
(Mau jadi apa mereka??)
"Miss.. Miss.." seorang siswa berkacamata panik mendatangi gw. "PLease heLp us. (ToLong bantu kami), Jessica pingsan." katanya.
"Dimana?" gw panik, tapi berusaha tetap tenang.
"Lapangan indor (daLam ruangan)." Gw meninggaLkan bangku piket dengan cepat menuju Lapangan indor, sayangnya gw terpisah dari siswa tadi di kerumunan murid - murid GL yang bersiap memasuki jam peLajaran ketiga.
Di Lapangan indor gw meLihat seorang siswi yang pingsan sudah dibopong dua siswa Lain. Tanpa dikomando, mereka menuju UKS. Sebagiannya meminta bantuan anak PMR (PaLang Merah Remaja) yang sedang duduk piket seLama istirahat. Dan takLama kemudian ALexa datang bergantian merawat Jessica yang muLai sadar.
*****
10:38 AM. BANGKU PIKET.
Gw kembaLi ke bangku piket, di sana sudah ada Tirta yang menunggu dengan wajah gaLak.
"Dari mana aja?!" katanya menatap gw.
"Jessica pingsan." jawab gw.
"I asked you to stay here, Tiara! (Aku minta kamu untuk tetap di sini, Tiara!)"
"Iyaa maaf." kata gw.
"BUKU PIKET HILANG!!" Tirta bicara serius.
Gw mencari - cari buku yang kurang dari setengah jam LaLu gw baca di sekitar meja. NihiL.
Gawaattttttttt.. BUKU PIKETNYA BENERAN GAK ADAAAA.. Whuaaaa.. T,T..
***** KELAS KHUSUS, Absen #15, To be Continue *****
11 Maret 2012. 21:03 WIB. Kamar SHA-NDYA. :D
Lidah gw beLibet.. Hahaha
Pas Paris ngomong "Sampai jumpa" a.k.a "Au revoir" yang diLogatin sengau Prancis "Or vwar", gw coba ngucapinnya. Yang ada hidung gw jadi mampet. Ahahahaha *diLirik aneh sama Rendra, trus berLindung ke ketek Tirta* :p
Oke.. Oke.. Gw Lebih suka biLang "A pLus tard" yang dibaca "A pLyu tar" dengan arti "Sampai nanti". Lebih gampangg disebut dan maniisss.. A pLus TART *sambiL bayangin kue tart pLus pLus. :9 Yumm..*
Dan hari ini gw seneng, karna ketemu sama 'TIRTA versi NYATA' gw. O:) *bLushing*
Cipiyeee.. Tadi gw ditemenin setengah harian, dan terpisah gara - gara keringet. PadahaL beLum mandipun, dia ganteng bagi gw. :p Hehehe
Do'a maLam ini : Semoga bisa cepet OL dari Ujang, Sang Netbook Sakti. :D
Dadaaaahhhhh..
O:) SHAmi wiNDYA
...
Comments (0)