"Itu di pLester gitu supaya gak Lepas Lagi yaa, kaLungnya?" tunjuk gw sambiL senyum - senyum ke kaLung biru di meja Tania.
"Maksudnya apa sih?" Tania meLirik sinis ke gw, seperti anak keciL yang takmau diganggu.
Lho.. Kok beda banget sih dari tadi pagi??..
***** KELAS KHUSUS, Absen#14 *****
08:40 AM. XII IPS 4. MUTIARA SANDRINAKIANO
"Taniaaaaaaaa.." Trisa memanggiL Tania dengan suara manjanya, "Bantuin dong, pLeeasee (toLong)."
Tania menengok ke arah kanannya. Bangku di keLas GL terdiri dari satu set kursi dan meja kayu yang bisa dibuka atapnya. Bangku setiap anak terpisah masing - masing.
"Isn't there. Here, on AureL's tabLe. (Bukan di situ. Di sini, di atas meja AureL.)" panggiL Nana dari samping meja AureL. Dia juga sibuk memegangi meja AureL yang di naiki Trisa sambiL mengusir paksa Ken yang sekarang sedang mengoceh kesaL. Ken pindah sejenak dari bangkunya di beLakang bangku AureL membawa Laptopnya ke meja Okan di samping kanannya. Mungkin meLindungi Trisa yang naik di meja dengan rok seragam seLutut dari resiko intipan Ken.
Tania mengaLungkan kaLungnya yang cukup Longgar itu tanpa meLepas pengaitnya. BeLum sempat Tania berpindah, tiba - tiba seorang siswi yang sabtu LaLu gw Lihat di Lapangan GL datang dan berLari ke arah meja.
"Eehh.. Sembarangan. Gw tinggaL sebentar, meja gw maLah Lo naikin. Turun!" Sungut AureL gaLak. Di beLakangnya gadis pirang manis mengikuti.
"A second.. A second.. Paris, pLease hoLd AureL for moment. (Sebentar.. Sangat sebentar.. Paris, toLong tahan AureL bentar.)" Nana meminta toLong siswi yang tadi mengikuti AureL untuk menahan tubuh AureL. Siswi tomboy sejenis A Mei, tapi A mei berambut pendek Lurus, sedangkan AureL berambut panjang bergeLombang.
"What are u doing there? U both siLLy. (Apa yang kaLian Lakukan disitu? KaLian konyoL." AureL muLai menerima keadaan.
"Hei. Everybody get back to your chair now! (Hei. Semuanya kembaLi ke bangku masing-masing sekarang!)" Gw membuat komando.
Ini apaan sih.. Rusuh banget!
Trisa menggantung sebuah boneka putih seukuran boLa tenis asaL. "Not Like that. That's mean rain. (Bukan begitu. Itu berarti hujan.)" kata Nana.
Gw tau boneka itu. Teru-Teru Bozu. Boneka putih untuk memanggiL cuaca. DaLam budaya Jepang, boneka yang digantung normaL dengan muka tersenyum berarti mengundang cuaca 'CERAH'. Sementara boneka dengan muka menangis berair mata atau digantung terbaLik berarti harapan agar mendung dan turun 'HUJAN'. Dan sekarang Trisa merapikan Teru-Teru Bozu nya yang berwajah ceria menghadap ke Luar jendeLa.
"U seem aLready finish. So I'LL stiLL stay on my chair. (KaLian keLiatannya sudah seLesai. Jadi aku akan tetap tinggaL di kursiku)." kata Tania.
Sementara itu Ray sibuk sendiri, sama dengan Desria.Haha.. Nama Desria mirip Destria. Temen SD yang sering ngebuLy gw.
Seringnya sesuatu yang nyebeLin tuh kayak obat, pahit, tapi menyehatkan. Dan karna kepahitan sikap Destria cs, gw menemukan haL manis. 'AKUA'.
"Miss, tasnya jangan taro disitu." Ucapan seseorang membuyarkan Lamunan gw. Siswa itu seakan tak peduLi dengan kerusuhan di KeLas Khusus.
Gw tersadar. Gw harus ngajar sekarang!
*BRAK*
Tanpa sengaja, gw menyenggoL tas gw. Tas yang terbuka menyebabkan sebagian isinya berhamburan di Lantai keLas. Gw cepat - cepat merapikannya.
"Saya biLang juga apa." katanya cuek.
"Tebakan jitu Lagi, Dewa!" tatap seorang siswa bertubuh subur pada temannya.
"Nana, TJ, go back to your chair. Everybody too. (KembaLi ke kursi kaLian. Semuanya juga.)" gw berusaha tegas.
Nana memegangi tangan Trisa untuk kembaLi turun, LaLu mereka kembaLi kebangku mereka, dan bisik - bisik. Trisa mengangguk - angguk sambiL senyum simpuL pada Nana.
KeLas ini nih yang jadi tanggung jawab gw. (-,-")
"Oke cLass, where were we? (Sampai mana kita?)" gw membuka buku bergambar bendera Inggris. "Chapter two. (Bab dua)." kata gw menunjukan haLaman buku yang gw buka ke muka keLas. "Anyway. Who wanna be the CLass Leader? (Ngomong ngomong, siapa yang mau jadi pemimpin/ketua keLas?)" tanya gw. Lupa.. Itu haL penting buat bantu gw ngebenahin para perusuh ini. "No one? (Gak satupun?)" tanya gw.
"Fajar aja, Miss." kata Ray memberi saran.
"Kok gw?" Fajar menatap Ray. "Nggak bisa. Saya udah jadi ketua KIR, Miss." aLasannya.
"Bukannya kader OSIS (caLon pengurus Organisasi Siswa Intra SekoLah) ya?" kata Krisna dari baLik kamus bahasa Jepangnya. => padahaL sekarang jadwaLnya bahasa Inggris -,-
"Itu juga. Hehe." Fajar tersenyum.
"Lo kan udah seLingkuh ke IPS. Udaahh.. KIR nya ganti ketua deh." Ledek Ray.
"TaLk is cheap! You have to think the risk. A Leader have to have responsibiLity to his members. (Ngomong mah gampang! Lo juga harus pikirin resiko Lain. Ketua itu bertanggung jawab sama anggotanya.)" BeLa Paris. "WeLL then, how about Ken? (BaikLah kaLau begitu, gmana kaLo Ken?)"
"Eh, sembarangan! Gak mau ah!" Ken bersungut - sungut.
"It's oke kok kaLo femaLe (perempuan)." kata gw.
JaiLaahh.. Nentuin ketua keLas aja rempong.
"Paris been a Leader for cheers. (Paris udah jadi pimpinan pemandu sorak.)" kata AureL. "How bout Trisa?"
"Eh? Ada apa?" Trisa menoLeh ke AureL dengan muka poLos.
"Ehhm.. Maybe the other." kata Jo menatap tak yakin pada Trisa.
"Yoooouuuuu!!" komentar sekeLas.
"No.. No.. No.. Rio better. (Tidak.. Tidak.. Tidak.. Rio Lebih baik.)" toLak Jo menjentikkan jarinya pada bahu Rio.
"Ogah.. Ogah.. Enak ajaa!"
"Jadi siapaaa??" Okee.. KepaLa gw muLai berasap.
"ALfa, Miss. ALfa Regina. Absent 1." kata seorang siswi berambut cokLat.
"GiLa Lo, Cha. Si ALfa kan gak masuk hari ini." komen Okan.
"Hehehe.. Justru itu. SaLah sendiri gak masuk hari ini, harus mau dong terima resikonya. Hehehe" Charice tersenyum jaiL. "Yang setuju angkat tangaann.."
Dan sebagian besar penghuni keLas angkat tangan.
Dasar bocah - bocah inii.. Aduuhh..
Gw meLirik Fajar. Yang menurut gw, dia murid yang 'paLing waras' di keLas khusus.
"ALfa?" tanya gw peLan.
Fajar tersenyum mengangguk. "Dia juara keLas waktu keLas X."
"Oke.. ALfa is our new Leader. (ALfa pemimpin baru kita.)" keputusan gw disambut riuh keLas khusus.
Fajar ketua KIR dan caLon OSIS. Wajar dia di sini karna itu maunya Fajar. Tapi Paris? Ketua ChersLeader. Dan ALfa ternyata juara keLas. Kenapa mereka ada di sini juga?? I mean.. Ini KELAS KHUSUS kan?? Ada yang aneh.
Gw harus tanya ini ke Prince Charming.. Eh.. Rendra. :p Hehe
"Oke. Ayo kita muLai peLajarannya. Bab 2 ya." gw muLai menerangkan.
*****
10.11 AM. TEACHER ROOM
Gw terduduk d bangku gw. Menatap ke arah meja Tirta yang berdekatan dengan pintu ruangan Rendra di hadapan gw. Hari ini mejanya tanpa bunga.
SeLasa ngajar dua keLas, jadi bisa puLang nih sekarang. Istirahat duLu ah sebentar.
"Kok keLiatannya capek banget." suara Lembut menyapa gw. Mrs. Rita duduk di bangkunya di samping gw.
"Haha.. Mungkin beLum terbiasa kaLi yaa, Bu."
"Jadi guru itu bukan sekedar profesi." katanya bijak, LaLu meminum air di geLasnya. Mrs. Rita mengusap Lembut punggung gw. "Sebutan 'Orang Tua di sekoLah' bukan cuma omongan beLaka. Guru, harus mendidik penuh perasaan, seperti orang tua yang mendidik anak kandungnya. SeringkaLi kita harus berbuat baik untuk mereka, tapi juga tetap harus tegas. Tegas bukan berarti gaLak, tapi berwibawa."
Gw diam, mencerna kata - kata beLiau.
"Saya merasa beLum siap, Bu."
"Hahaha.." Mrs. Rita maLah tertawa "Saya pernah menemani cucu cucu saya nonton fiLm 'Bugs a Life'. Disana ada nasehat, 'Semua pohon besar berawaL dari bibit'."
"Iyaa.. Saya masih bibit."
"Nah, tapi ada haL yang Lebih penting dari itu untuk diketahui."
"Apa, Mam?" "Andaikan kamu bibit, hidup itu piLihan, Tiara. Kamu bisa memiLih menunggu sampai kamu berani bertumbuh, atau memiLih untuk memuLai." Mrs. Rita mengeLuarkan suatu artikeL dari Laci mejanya. ArtikeL tentang cerita dua butir bibit.
Gw membaca artikeL itu.
Suatu hari ada dua butir bibit sedang bercakap - cakap. Mereka adaLah Obito dan Hibito.
Obito : Aku ingin tumbuh subur menjadi pohon yang indah. Aku ingin meraskan hangat mentari menyapaku setiap pagi, dan merasakan tetesan embun di pucuk daunku.
Hibito : Aku takut, jika nanti aku menginjakan kaki ke daLam tanah, aku tak tau apa yang akan kutemui. Di daLam sana geLap.
LaLu, Obito memutuskan untuk bertumbuh. Sementara Hibito menunggu keberanian untuk memuLai.
Singkat cerita, waktu berLaLu. Obito teLah menumbuhkan tunas barunya dengan subur. Namun, maLang bagi Hibito, seekor ayam menemukannya sebeLum Hibito bertumbuh, dan memakan Hibito.
Gw tersenyum, LaLu mengembaLikan artikeL itu pada Mrs. Rita.
"It's your own decision.. (Ini keputusanmu sendiri)." dia menatap gw.
*Kriiingggg*..
***** KELAS KHUSUS, Absen #14. To be continue *****
SHA-NDYA.09:14 AM, tanggaL 10. :D di kamar Mama Papa => nebeng geLetakan, hehe
Ahahaha.. Udah Absen #14 aja. Wih, ternyata agak ribet mendeskripsikan semua anak keLas khusus, kaLo keramean maLah jadi rusuh. :p => padahaL emang rusuh
Di Absen#13 sama waLL gw banyak yg penasaran sama LittLe 'AKUA' yaa.. :D
Dan ternyata banyak juga yang tau Takashi Kashiwabara a.k.a Irie Naoki di fiLm dorama Jepang 'Itazura Naa Kiss'. DuLu gw berharap Kashiwabara mau jadiin gw pacarnya. :p => ngarep tingkat dewa.
Tapi yaahh.. Gw mereLakan dia bahagia bersama istrinya sekarang. :'( *nangis berurai airmata*
1 Lagiii.. :D
Gw Lagi gaLau se gaLau gaLaunya, ni ending bakaL gimana? EspeciaLy sama identitas 'AKUA'.
HonestLy, gw beLum mikirin gmana nasib si bocah poLos itu, padahaL banyak yang suka. :p
BaikLah.. Sementara biarLah 'AKUA' jadi buronan tanpa nama. KaLah deh teroris, identitas 'AKUA' Lebih absurd dari mereka. Hehe
Okee.. Sayonara duLu yaa.. :D
O:) SHAmi wiNDYA
"Maksudnya apa sih?" Tania meLirik sinis ke gw, seperti anak keciL yang takmau diganggu.
Lho.. Kok beda banget sih dari tadi pagi??..
***** KELAS KHUSUS, Absen#14 *****
08:40 AM. XII IPS 4. MUTIARA SANDRINAKIANO
"Taniaaaaaaaa.." Trisa memanggiL Tania dengan suara manjanya, "Bantuin dong, pLeeasee (toLong)."
Tania menengok ke arah kanannya. Bangku di keLas GL terdiri dari satu set kursi dan meja kayu yang bisa dibuka atapnya. Bangku setiap anak terpisah masing - masing.
"Isn't there. Here, on AureL's tabLe. (Bukan di situ. Di sini, di atas meja AureL.)" panggiL Nana dari samping meja AureL. Dia juga sibuk memegangi meja AureL yang di naiki Trisa sambiL mengusir paksa Ken yang sekarang sedang mengoceh kesaL. Ken pindah sejenak dari bangkunya di beLakang bangku AureL membawa Laptopnya ke meja Okan di samping kanannya. Mungkin meLindungi Trisa yang naik di meja dengan rok seragam seLutut dari resiko intipan Ken.
Tania mengaLungkan kaLungnya yang cukup Longgar itu tanpa meLepas pengaitnya. BeLum sempat Tania berpindah, tiba - tiba seorang siswi yang sabtu LaLu gw Lihat di Lapangan GL datang dan berLari ke arah meja.
"Eehh.. Sembarangan. Gw tinggaL sebentar, meja gw maLah Lo naikin. Turun!" Sungut AureL gaLak. Di beLakangnya gadis pirang manis mengikuti.
"A second.. A second.. Paris, pLease hoLd AureL for moment. (Sebentar.. Sangat sebentar.. Paris, toLong tahan AureL bentar.)" Nana meminta toLong siswi yang tadi mengikuti AureL untuk menahan tubuh AureL. Siswi tomboy sejenis A Mei, tapi A mei berambut pendek Lurus, sedangkan AureL berambut panjang bergeLombang.
"What are u doing there? U both siLLy. (Apa yang kaLian Lakukan disitu? KaLian konyoL." AureL muLai menerima keadaan.
"Hei. Everybody get back to your chair now! (Hei. Semuanya kembaLi ke bangku masing-masing sekarang!)" Gw membuat komando.
Ini apaan sih.. Rusuh banget!
Trisa menggantung sebuah boneka putih seukuran boLa tenis asaL. "Not Like that. That's mean rain. (Bukan begitu. Itu berarti hujan.)" kata Nana.
Gw tau boneka itu. Teru-Teru Bozu. Boneka putih untuk memanggiL cuaca. DaLam budaya Jepang, boneka yang digantung normaL dengan muka tersenyum berarti mengundang cuaca 'CERAH'. Sementara boneka dengan muka menangis berair mata atau digantung terbaLik berarti harapan agar mendung dan turun 'HUJAN'. Dan sekarang Trisa merapikan Teru-Teru Bozu nya yang berwajah ceria menghadap ke Luar jendeLa.
"U seem aLready finish. So I'LL stiLL stay on my chair. (KaLian keLiatannya sudah seLesai. Jadi aku akan tetap tinggaL di kursiku)." kata Tania.
Sementara itu Ray sibuk sendiri, sama dengan Desria.Haha.. Nama Desria mirip Destria. Temen SD yang sering ngebuLy gw.
Seringnya sesuatu yang nyebeLin tuh kayak obat, pahit, tapi menyehatkan. Dan karna kepahitan sikap Destria cs, gw menemukan haL manis. 'AKUA'.
"Miss, tasnya jangan taro disitu." Ucapan seseorang membuyarkan Lamunan gw. Siswa itu seakan tak peduLi dengan kerusuhan di KeLas Khusus.
Gw tersadar. Gw harus ngajar sekarang!
*BRAK*
Tanpa sengaja, gw menyenggoL tas gw. Tas yang terbuka menyebabkan sebagian isinya berhamburan di Lantai keLas. Gw cepat - cepat merapikannya.
"Saya biLang juga apa." katanya cuek.
"Tebakan jitu Lagi, Dewa!" tatap seorang siswa bertubuh subur pada temannya.
"Nana, TJ, go back to your chair. Everybody too. (KembaLi ke kursi kaLian. Semuanya juga.)" gw berusaha tegas.
Nana memegangi tangan Trisa untuk kembaLi turun, LaLu mereka kembaLi kebangku mereka, dan bisik - bisik. Trisa mengangguk - angguk sambiL senyum simpuL pada Nana.
KeLas ini nih yang jadi tanggung jawab gw. (-,-")
"Oke cLass, where were we? (Sampai mana kita?)" gw membuka buku bergambar bendera Inggris. "Chapter two. (Bab dua)." kata gw menunjukan haLaman buku yang gw buka ke muka keLas. "Anyway. Who wanna be the CLass Leader? (Ngomong ngomong, siapa yang mau jadi pemimpin/ketua keLas?)" tanya gw. Lupa.. Itu haL penting buat bantu gw ngebenahin para perusuh ini. "No one? (Gak satupun?)" tanya gw.
"Fajar aja, Miss." kata Ray memberi saran.
"Kok gw?" Fajar menatap Ray. "Nggak bisa. Saya udah jadi ketua KIR, Miss." aLasannya.
"Bukannya kader OSIS (caLon pengurus Organisasi Siswa Intra SekoLah) ya?" kata Krisna dari baLik kamus bahasa Jepangnya. => padahaL sekarang jadwaLnya bahasa Inggris -,-
"Itu juga. Hehe." Fajar tersenyum.
"Lo kan udah seLingkuh ke IPS. Udaahh.. KIR nya ganti ketua deh." Ledek Ray.
"TaLk is cheap! You have to think the risk. A Leader have to have responsibiLity to his members. (Ngomong mah gampang! Lo juga harus pikirin resiko Lain. Ketua itu bertanggung jawab sama anggotanya.)" BeLa Paris. "WeLL then, how about Ken? (BaikLah kaLau begitu, gmana kaLo Ken?)"
"Eh, sembarangan! Gak mau ah!" Ken bersungut - sungut.
"It's oke kok kaLo femaLe (perempuan)." kata gw.
JaiLaahh.. Nentuin ketua keLas aja rempong.
"Paris been a Leader for cheers. (Paris udah jadi pimpinan pemandu sorak.)" kata AureL. "How bout Trisa?"
"Eh? Ada apa?" Trisa menoLeh ke AureL dengan muka poLos.
"Ehhm.. Maybe the other." kata Jo menatap tak yakin pada Trisa.
"Yoooouuuuu!!" komentar sekeLas.
"No.. No.. No.. Rio better. (Tidak.. Tidak.. Tidak.. Rio Lebih baik.)" toLak Jo menjentikkan jarinya pada bahu Rio.
"Ogah.. Ogah.. Enak ajaa!"
"Jadi siapaaa??" Okee.. KepaLa gw muLai berasap.
"ALfa, Miss. ALfa Regina. Absent 1." kata seorang siswi berambut cokLat.
"GiLa Lo, Cha. Si ALfa kan gak masuk hari ini." komen Okan.
"Hehehe.. Justru itu. SaLah sendiri gak masuk hari ini, harus mau dong terima resikonya. Hehehe" Charice tersenyum jaiL. "Yang setuju angkat tangaann.."
Dan sebagian besar penghuni keLas angkat tangan.
Dasar bocah - bocah inii.. Aduuhh..
Gw meLirik Fajar. Yang menurut gw, dia murid yang 'paLing waras' di keLas khusus.
"ALfa?" tanya gw peLan.
Fajar tersenyum mengangguk. "Dia juara keLas waktu keLas X."
"Oke.. ALfa is our new Leader. (ALfa pemimpin baru kita.)" keputusan gw disambut riuh keLas khusus.
Fajar ketua KIR dan caLon OSIS. Wajar dia di sini karna itu maunya Fajar. Tapi Paris? Ketua ChersLeader. Dan ALfa ternyata juara keLas. Kenapa mereka ada di sini juga?? I mean.. Ini KELAS KHUSUS kan?? Ada yang aneh.
Gw harus tanya ini ke Prince Charming.. Eh.. Rendra. :p Hehe
"Oke. Ayo kita muLai peLajarannya. Bab 2 ya." gw muLai menerangkan.
*****
10.11 AM. TEACHER ROOM
Gw terduduk d bangku gw. Menatap ke arah meja Tirta yang berdekatan dengan pintu ruangan Rendra di hadapan gw. Hari ini mejanya tanpa bunga.
SeLasa ngajar dua keLas, jadi bisa puLang nih sekarang. Istirahat duLu ah sebentar.
"Kok keLiatannya capek banget." suara Lembut menyapa gw. Mrs. Rita duduk di bangkunya di samping gw.
"Haha.. Mungkin beLum terbiasa kaLi yaa, Bu."
"Jadi guru itu bukan sekedar profesi." katanya bijak, LaLu meminum air di geLasnya. Mrs. Rita mengusap Lembut punggung gw. "Sebutan 'Orang Tua di sekoLah' bukan cuma omongan beLaka. Guru, harus mendidik penuh perasaan, seperti orang tua yang mendidik anak kandungnya. SeringkaLi kita harus berbuat baik untuk mereka, tapi juga tetap harus tegas. Tegas bukan berarti gaLak, tapi berwibawa."
Gw diam, mencerna kata - kata beLiau.
"Saya merasa beLum siap, Bu."
"Hahaha.." Mrs. Rita maLah tertawa "Saya pernah menemani cucu cucu saya nonton fiLm 'Bugs a Life'. Disana ada nasehat, 'Semua pohon besar berawaL dari bibit'."
"Iyaa.. Saya masih bibit."
"Nah, tapi ada haL yang Lebih penting dari itu untuk diketahui."
"Apa, Mam?" "Andaikan kamu bibit, hidup itu piLihan, Tiara. Kamu bisa memiLih menunggu sampai kamu berani bertumbuh, atau memiLih untuk memuLai." Mrs. Rita mengeLuarkan suatu artikeL dari Laci mejanya. ArtikeL tentang cerita dua butir bibit.
Gw membaca artikeL itu.
Suatu hari ada dua butir bibit sedang bercakap - cakap. Mereka adaLah Obito dan Hibito.
Obito : Aku ingin tumbuh subur menjadi pohon yang indah. Aku ingin meraskan hangat mentari menyapaku setiap pagi, dan merasakan tetesan embun di pucuk daunku.
Hibito : Aku takut, jika nanti aku menginjakan kaki ke daLam tanah, aku tak tau apa yang akan kutemui. Di daLam sana geLap.
LaLu, Obito memutuskan untuk bertumbuh. Sementara Hibito menunggu keberanian untuk memuLai.
Singkat cerita, waktu berLaLu. Obito teLah menumbuhkan tunas barunya dengan subur. Namun, maLang bagi Hibito, seekor ayam menemukannya sebeLum Hibito bertumbuh, dan memakan Hibito.
Gw tersenyum, LaLu mengembaLikan artikeL itu pada Mrs. Rita.
"It's your own decision.. (Ini keputusanmu sendiri)." dia menatap gw.
*Kriiingggg*..
***** KELAS KHUSUS, Absen #14. To be continue *****
SHA-NDYA.09:14 AM, tanggaL 10. :D di kamar Mama Papa => nebeng geLetakan, hehe
Ahahaha.. Udah Absen #14 aja. Wih, ternyata agak ribet mendeskripsikan semua anak keLas khusus, kaLo keramean maLah jadi rusuh. :p => padahaL emang rusuh
Di Absen#13 sama waLL gw banyak yg penasaran sama LittLe 'AKUA' yaa.. :D
Dan ternyata banyak juga yang tau Takashi Kashiwabara a.k.a Irie Naoki di fiLm dorama Jepang 'Itazura Naa Kiss'. DuLu gw berharap Kashiwabara mau jadiin gw pacarnya. :p => ngarep tingkat dewa.
Tapi yaahh.. Gw mereLakan dia bahagia bersama istrinya sekarang. :'( *nangis berurai airmata*
1 Lagiii.. :D
Gw Lagi gaLau se gaLau gaLaunya, ni ending bakaL gimana? EspeciaLy sama identitas 'AKUA'.
HonestLy, gw beLum mikirin gmana nasib si bocah poLos itu, padahaL banyak yang suka. :p
BaikLah.. Sementara biarLah 'AKUA' jadi buronan tanpa nama. KaLah deh teroris, identitas 'AKUA' Lebih absurd dari mereka. Hehe
Okee.. Sayonara duLu yaa.. :D
O:) SHAmi wiNDYA
Comments (0)