“Tadi Anda minum dari minuman yang dari stan minuman di kantin kan? Anda harus bayar. Sinii.. Sinii..” Gw menguLurkan tangan kanan gw gaya kenek angkot minta ongkos
“Tiara.. Tiaraa..” Rendra maLah buru – buru ke arah gw
Mrs. Rhema dan Ray menoLeh karna keributan keciL yang gw buat
“Apa-apaan sih inii??” Tirta maLah bingung..
***** KELAS KHUSUS, Absen #9 *****
Jam 11:07 AM, GREEN LEAF INTERNATIONAL SHS. MUTIARA SANDRINAKIANO
“Eh.. Ehh.. Tiaraa..” Rendra menepuk bahu kiri gw
Gw menengok “He have to pay it. (Dia harus bayar itu.)” kata gw semangat
“Eh.. Sejak kapan guru disuruh bayar fasiLitas?” Tirta santai, maLah mengeLap keringat di Lehernya dengan handuk oLahraga.
Dia LaLu menaruh botoL air mineraL yang sudah kosong ke teLapak tangan gw yang terbuka.
‘AKUA’??
Gw menatap botoL yang famiLiar sejak 10tahun Lebih LaLu. Bergantian menatap Tirta yang sekarang mengibas-ngibaskan tangannya mengusir panas dan ceLingukan mencari sesuatu.
‘AKUA’.. TIRTA.. ‘AKUA’.. TIRTA..
“Tapi.. Tapii..” gw membuntuti Tirta yang duduk dibangku cuppy cake
“May I? (BoLeh?)” Lirik Tirta pada Rendra mengisyaratkan pada cuppy cake
Rendra cuma mengangguk dan Tirta muLai bergeriLya nyemiL cuppy cake
“Hahaha.. Lagi-Lagii.. Baca buku panduan gak sih, Miss ?” Ledek Tirta
“Semua fasiLitas disini GE-RA-TISSS buat guru dan karyawan tauu.”
“Mr Rendraaa..” gw meLirik sinis, LaLu meLempar botoL AKUA kosong di tangan gw ke tong sampah
Rendra nyengir, mengangkat dua jarinya membentuk Lambang ‘Peace’. LaLu dia kembaLi ke meja, diseberang Tirta. Gw duduk di samping Rendra, menghabiskan cuppy cake enak yang tadi masih tersisa.
“Udah semuaa?” Tirta berteriak dari meja ke arah beLakang
*Hosh.. Hosh.. Hosh..*
Satria datang memberi Laporan pada Tirta.
“Beres, Sir (Pak), tapi satu boLa basket agak kempes. Heru udah pompa tadi sih. Saya puLang yaa..” Pamitnya meLempar kunci
Santai banget anak basket ini. Mirip sama bapak semangnya. *Lirik Tirta*
“Mrs. Rhemaaa.. May we ask for some ice cube and hot watter? (BoLeh kita minta beberapa es batu dan airpanas?) “
Tiga anak perempuan berjas Laboratorium menghampiri Mrs. Rhema dari kejauhan. Ray mendekati kami, duduk disamping Tirta.
“Itu anak ekskuL KIR (Karya Ilmiah Remaja).” kata Rendra peLan
“Saya puLangnya nanti duLu dehh..” kata Satria tiba – tiba
“Lho kok?” Rendra nyeLetuk
“Ngeringin keringet.” kata Satria
“Heeyy Tiffany, Maya, VeLa..” Tirta tebar pesona, meLambai pada mereka. Mereka membaLas Lambaian tangan Tirta, sang guru oLahraga muda yang *ehmm.. Gw gakreLa ngakuin* emang dia keren. Satria maLah menunduk. Dasar guru geniitt
“Here, there. (Ini dia.)” Mrs Rhema membawa setempat es batu
“Is it enough ? (Ini cukup?)” tanyanya menyerahkan tempat es
“Lebih dari cukup, Mrs. Thankyou. (Terima kasih.)” satu anak berponi se jidat tersenyum
“UnfortunateLLy (sayangnya), air panasnya beLum mendidih. Nanti biar saya kirim ke Lab kaLo sudah ditaruh termos.” kata Mrs.Rhema
“Biar Satria aja yang kirim termosnya, Mrs. Iya kan, Man?!” Tirta menyikut peLan Satria
-,-” Strategi macem apa ini??
“Eh.. Iya.. Iyaa..” Satria mengangguk, meLirik Tirta, Tirta maLah cengengesan, mengambiL cuppy cake kedua.
“That’s reaLLy kind of you (KaLian baik sekaLi). Danke schoon (Bahasa Jerman: Terimakasih banyak)..” Mrs Rhema kembaLi ke dapur
“Lab Fisika yaa..” kata anak berponi tadi LaLu pergi.
“Heeii.. Tiff..” panggiL Tirta
“Yes, Sir? (Ya, Pak?)” tanya anak itu, ohh.. Si imut ini namanya Tiffany
“Take her with you. (Bawa dia bersama kaLian).” Tirta meLirik gw
“Ha?? Saya??” gw bengong natap Tirta
“YaiyaLaahh.. Cepetan, Miss new teacher (Nona guru baru).. Kan biar kenaL ama GL. Ahaha..”
Gw manyun ke arah Tirta, terus menuju ke tiga anak itu. Mereka menyambut gw ramah, mengajak gw ke Laboratorium fisika, tempat anak KIR Lagi praktek. Kata VeLa, biasanya Latihan dimuLai jam 11an.
Tau gini gw makan duLu cuppy cake yang rasa bLueberry tadi. Pasti Tirta yang makan jatah cuppy cake gw. Uuhh..
*****
11:12 AM. LABORATORIUM FISIKA
Gw memasuki ruangan yang berisi aLat – aLat praktikum. Ruangan yang unik untuk ukuran Laboratorium fisika SMA. Interior didaLamnya berwarna biru Langit, dengan bagian Langit-Langit yang dibuat menyerupai angkasa, Ada Lampu besar berbentuk matahari sebagai Lampu utama. Di keLiLingi oLeh Lampu Lain miniatur pLanet.
Waahh.. Kereenn.. *mata berbinar*
Bangku panjang untuk murid tertata rapi. Di bagian depan khusus guru, ada meja dan kursi yang nyaman, diLengkapi komputer dan LCD proyektor dan papan tuLis. Juga sebuah pintu Lain.
Ruang apa??
Dibagian beLakang ada beberapa rak tempat penyimpanan. Neraca pegas, aLat timbang, termometer, penggaris yang bahkan bisa mengukur sepersekian miLi.
Beberapa anak berjas Lab boLak – baLik memiLih aLat. Tiffany memberikan es batu yang ia bawa kepada seorang guru pria di meja praktikum paLing depan.
“Hi, Miss Tiara. How are you? (Apa kabarmu?) Ada apa puLa kau ikut anak – anak KIR kemari?” kata bapak itu, Pak Baha, dengan Logat khas Medannya
“Fine, Sir. I just wanna know GL more. (Baik, Pak. Saya cuma mau tau GL Lebih banyak.)” kata Gw.
Uuhh.. PadahaL ini gara-gara Tirta gw jadi kesini, gakbisa puLang cepet deh gw.
Maya menjejerkan dua botoL LaLu ia membungkus bibir botoL dengan bibir baLon, satu bagian berwarna hitam, yang Lainnya putih.
“Like back to our chiLhood yaa, Miss, (Seperti kembaLi ke masa keciL yaa, Bu,) main beginian. Hehe” katanya ceria
Satu anak LeLaki Lain menenteng buku catatan keciL, dan mengatur jarak aLat praktikum. Rambutnya keriting dengan kuLit kecokLatan. Negrito. Namanya juga sekoLah internasionaL. Ada yang sipit, ada yang beLo. Ada yang mancung, ada yang pesek. Idung gw juga mancung, tapi mancung ke daLam, ahaha..
“Sir, Mrs. Rhema said someone wiLL bring us the hot water soon. It isn’t aLready in our canteen. (Pak, Ny.Rhema biLang tadi seseorang akan membawakan kita airpanasnya segera.)” kata Maya
“It’s oke, Let’s begin, I’LL cLose the door. (Tak apa, ayo muLai. Saya akan menutup piintunya.)” Mr. Baha berjaLan menuju pintu
“Excusme, I bring this from Mrs. Rhema. (Permisi, Saya membawa ini dari Ny. Rhema.)” Tiba – tiba Satria muncuL mengintip dari pintu Lab, tangannya mengangkat termos airpanas yang dia bawa.
“Ha!! Kau mengageti, Bapak!” Mr. Baha sontak mundur karna kaget
“Kau itu anak KeLas Khusus kan?” kata Pak Baha
“Wih, maaf, Pak.. Iyaa, KeLas Khusus.. Tapi saya gak mau ikut-ikutan beLajar disini.” => GR, kayak mau diajakin aja :p
“Sudah, bawa itu termos masuk. Letakan di meja depan.”
“Saya permisi..” SeteLah menaruh termos Satria pamit.
“Hei, siapa nama kau?”
“Satria”
“O yaa.. Sateria.. Terimakasih yaa..”
Satria hanya tersenyum. Mr. Baha kembaLi ke meja praktikum.
“Hayoo.. Bagaimana, sudah mengerti yang saya terangkan tadi di awaL?”
“Yeesss.. Siirr.. (Yaa, Paakk..)” jawab 30an anggota KIR di ruang itu serempak
Siswa berkuLit putih dan temannya menuangkan air panas perLahan ke geLas takar, masing – masing daLam takaran dan waktu yang bersamaan. LaLu keduanya memasukan dua botoL bertutup baLon. Beberapa menit seteLah air panas dituangkan, baLon menjadi mengembang. Tapi, baLon yang hitam mengembang Lebih besar daripada baLon putih.
“Waahhh..” gw jadi inget praktikum gw waktu SMP
“Interesting right (menarik kan), Miss?” kata Mr. Baha.
Gw senyum
“So, ada yang tau proses ini membuktikan apa?” tanya Mr. Baha
Gw menyoLek Maya yang berdiri disebeLah gw.
“Emang pada ngerti bahasa Indonesia yaa?”
“SeLain murid KeLas Khusus, dan keLas X, murid – murid GL Lancar berbahasa Indonesia dan Inggris, Miss.” bisik Maya
-,- KeLas Khusus payah banget emang yaah??
Seorang menjawab pertanyaan Mr. Baha
“Memahami bagaimana matahari memancarkan radiasi.” katanya
“Oke, Benar. Nah seperti ini aLasannya:
Ketika botoL dimasukan daLam wadah berisi air panas, akan terjadi penyerapan kaLor. Panas yang diserap akan membuat partikeL udara di daLamnya bergerak Lebih cepat (tekanannya tinggi) sehingga membutuhkan ruang yang Lebih besar akibatnya udara di daLam botoL mengambiL ruang Lebih yang didapat dari baLon, baLonpun mengembang.
SeteLah proses penyerapan berLangsung daLam waktu yang sama (15menit), baLon hitam akan Lebih cepat mengembang. Ini terjadi karena warna hitam (geLap) akan membantu menyerap panas Lebih baik daripada warna putih (cerah).”
Anak – anak KIR mengangguk, sebagian mencatat.
“Aaaaaaww..” ada suara perempuan menjerit dari baLik pintu daLam Lab..
“Open the door! Quick!! (Buka pintunya! cepat!!)” Mr. Baha menunjuk pintu itu.
Seorang anak bermata sipit membuka pintu ruangan..
*WUUUUUUZZZZZ..*
Ketika pintu terbuka keLuar asap tebaL dari daLam ruangan keciL..
***** KELAS KHUSUS, Absen #9. To be continue.. *****
Minggu 18Feb12. 08:22 AM. BERANDA ATAS RUMAH. GELETAKAN di Lantai. SHA-NDYA.
Lagi mandangin awan nih. Ahaha..
What a beautifuLL day, cerah aja hari ini. :D *ceria*
Emang c gw agak ky bocah. Sekarang ngeLiatin awan rasanya tuh pingin ngambiL sumpit trus ngeguLung awan jadi guLa – guLa kapas. :p
*Ssstt.. Jangan ngomong aneh, ntaran gw bakaL debat sama sang caLon suami. O:) *
Nah, masaLahnya gw kagaktau ni KELAS KHUSUS bakaLan TAMAT di Absen berapaa????? => nah writernya aja bingung, ahaha *ketawa guLing – guLing*
Yang gw tau adaLah supaya pesan moraLnya nyampe ke readers.
“SEMUA ORANG ITU UNIK”
Semoga aja sebeLum gw nikah, ni cerbung udah END. SoaLnya ada cerita nyata yg harus gw jaLani. *Eeaa.. Prikitiiww*
SeLain itu, inspirasi dari KELAS KHUSUS juga ada ‘AKUA’ a.k.a :) A.R gw. Cakeeepppppp.. :D
Wah.. Gawat daaahh..
WeLL, sekian duLu yaa.. BoLeh komen.. BoLeh kritik.. BoLeh nasehatin.. Bagi-bagi tips dan uang tunai juga boLeh..
Semoga READERS &LIKERS tetep semangat seLaLuu..
“Happy WEEKEND yaa..” \(^,^)/
Happy = senang
Weekend =pekan akhir
Happy Weekend = Senang pekan akhir.. :p
O:) SHAmi wiNDYA

Comments (0)